Ahok menambahkan, untuk menjadi presiden atau wakil presiden harus memiliki perlengkapan. Salah satunya punya pengalaman duduk di kursi legislatif (DPR RI), gubernur atau lainnya.
Jika belum pernah menduduki jabatan di tingkat nasional, Ahok khawatir calonnya tidak paham persoalan di tingkat nasional.
"Itu urusan negara lho, Presiden. Kalau belum sempurna, kalau belum ke Kongres, kalau belum ke Kongres, maksud saya DPR, jangan 'tidak tahu bagaimana melakukan itu, yang akan menjadi presiden di masa depan." nilainya.
Baca Juga: Anies Baswedan: Cek kesehatan tepat waktu dan sesuai jadwal
Lebih lanjut, pemilu 2024 bukan soal pembelajaran. Pasalnya, yang dipertaruhkan adalah masa depan bangsa Indonesia, khususnya cita-cita Indonesia Emas pada tahun 2045.
"Bukan riset, trial and error, negara yang dipertaruhkan pada tahun 2045." pungkas Ahok.***