Dalam pemaparannya, Mayjen Hasan menjelaskan pemilu sudah memasuki fase kritis, yaitu masa kampanye menuju pemilihan presiden dan wakil presiden.
Oleh karena itu, ia menegaskan, proses pengamanan memerlukan konsentrasi maksimal dari setiap anggota militer yang terlibat, terutama yang menjalankan tugas di lapangan.
Baca Juga: Ledakan di RS Semen Padang Paksa Pasien Rawat Inap Pindah ke Rumah Sakit Lain
“Saya tegaskan, kita harus selalu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan yang tinggi untuk mengantisipasi segala kemungkinan dan situasi di wilayah kita masing-masing.
Hindari keraguan dan bertindak profesional,” kata Mayjen Hasan.
Selain itu, Dalam pemanggilan kuasa ini, hal-hal yang perlu dicek kesiapan meliputi jumlah pasukan TNI dan alutsista terkait, seluruh personel yang digunakan berseragam.
Kesiapan selanjutnya terhadap perangkat PHH yang digunakan, termasuk persiapan/pemahaman anggota terhadap tugas berpartisipasi dalam penanganan permasalahan praktis selama pelaksanaan pemilu 2024.***