PORTAL LEBAK - Gibran Rakabuming Raka menyatakan sudah mempersiapkan diri pada debat calon wakil presiden. Dia membahas materi yang disusun tim khusus di Solo beserta Tim Kampanye Nasional (TKN).
 
"Beliau itu (Girbran Rakabuming Raka-Red) di Solo, ada tim teman-teman dari Solo yang menyampaikan ke beliau. Kami, dan dewan pakar, telah menyusun serta mengirim hasil-hasil rapat kami," ungkap Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko, dikutip PortalLebak.com dari Antara.
 
Budiman menjelaskan dirinya dan TKN sudah menggelar rapat sekaligus mengungkapkan materi debat yang tengah dipelajari Gibran Rakabuming Raka.
 
 
Materi rapat tim pakar TKN akan disampaikan langsung, saat Gibran telah hadir di Jakarta untuk iku dalam debat cawapres.
 
Menurut Budiman, materi debat seputar tentang ekonomi digital, pembangunan infrastruktur, mulai dari pedesaan hingga perkotaan yang sudah ditentukan sebagai tema debat pada cawapres, pada Jumat, 22 Desember 2023.
 
Dia memaparkan, tim TKN sangat yakin Gibran pasti menguasai materi debat - karena Wali Kota Surakarta tersebut sudah mempunyai pengalaman di bidang perkotaan termasuk wawasan perekonomian.
 
 
Apalagi, Latar belakang Gibran sebagai pengusaha, dinilai Budiman, akan pula mempermudah untuk menguasai materi bahasan seputar ekonomi digital.
 
"Materi Perpajakan, keuangan, ekonomi digital, investasi, APBN, dan APBD. Itu makanan keseharian Mas Gibran, bahkan sarapan pagi, makan siangnya, bahkan juga makan malamnya Mas Gibran," pungkas Budiman Sudjatmiko.
 
Atas alasan itulah, Budiman sangat yakin kinerja Gibran di kota Surakarta mampu menjadi contoh konkrit serta proyeksi demi pengembangan perekonomian tingkat nasional.
 
 
Seperti diketahui, debat capres akan digelar tiga kali, sementara debat cawapres akan berlangsung dua kali. Namun, pasangan capres/cawapres harus hadir di setiap lima kesempatan debat tersebut.
 
Debat kedua untuk cawapres akan berlangsung pada, Jumat, 22 Desember 2023 - yang mengandung tema ekonomi, keuangan, investasi, pajak, perdagangan, dan APBN.***