Pelajar Indonesia di Tunisia Gelar Kampanye Bebas Politik Uang, Mereka Gelar 'Celengan Ganjar'

- 1 Januari 2024, 13:00 WIB
Nata Sutisna (kiri) dengan mahasiswa Indonesia lain yang jalani pendidikan di Tunisia, keduanya memegang celengan dengan wajah Capres Ganjar Pranowo.
Nata Sutisna (kiri) dengan mahasiswa Indonesia lain yang jalani pendidikan di Tunisia, keduanya memegang celengan dengan wajah Capres Ganjar Pranowo. /Foto: ANTARA/HO-Dokumen Pribadi./

PORTAL LEBAK - Pelajar Indonesia yang kuliah di Tunisia membuat kampanye sehat mendukung calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut dua Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Mereka melaksanakan 'Celengan Ganjar' saat memulai kampanye pemilu presiden 2024 (pilpres).

“Jujur saja, program celengan Ganjar ini bermula dari pengalaman pribadi saya beberapa tahun yang lalu, ketika saya dinyatakan lulus dari sebuah universitas di Tunisia, saya tidak mempunyai dana untuk memiliki tiket pesawat," 

“Saat itu saya meraih dukungan dari banyak orang di sekitar yang membantu agar dapat belajar di luar negeri di Tunisia,” ungkap pendiri Celengan Ganjar, Nata Stisna, di Jakarta, Minggu.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Tebar Janji Politik Luncurkan 'Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana'

Nata menggelar program celengan Ganjar ini dilaksanakan oleh para mahasiswa menggunakan sistem blusukan di Kota Tunis, Tunisia, pada Sabtu 30 Desember 2023. Sebagai bentuk ketulusan para mahasiswa, mereka berharap pemimpin Indonesia ke depan mampu berpihak terhadap lebih dari 270 juta rakyat Indonesia.

Usai menggelar blusukan ini, Nata memandang ada harapan baru soal kepedulian generasi muda atas masa depan Indonesia. Nasa menilai program celengan Ganjar merupakan energi baru bagi Ganjar Pranowo.

Program yang digagasnya, akan menghapus politik liberal yang menghalalkan segala cara demi meraih kekuasaan, termasuk politik uang.

Baca Juga: Gagasan Ganjar Pranowo Soal Program SMK Gratis Ditingkatkan ke Level Nasional

“Celengan Ganjar sekaligus jadi wadah dan seruan 'say no to money politic', katakan tidak pada politik uang. Para calon presiden atau capres dan calon anggota legislatif alias caleg yang ngasih uang ke rakyat, bahkan menyuap rakyat untuk memilih yang bersangkutan, itu tidak diperbolehkan karena itu money politic," ungkap pemda asal Purwakarta, Jawa Barat.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x