Manuver politik yang dimaksud adalah upaya menentukan partai mana yang akan didekati atau didekati oleh aliansi Prabowo-Gibran, termasuk pertemuan antara Prabowo dengan Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
setelah disetujui oleh KPU.
Bahkan, Nusron tak menutup kemungkinan terbentuknya koalisi aksial baru pasca proses penetapan KPU. Dinamika tersebut, menurut Nusron, merupakan hal yang lumrah dalam dunia politik.
Dalam hal ini, partainya terbuka bagi semua pihak yang ingin bergabung dalam koalisi besar.
Baca Juga: Polisi Ungkap Kronologi Penangkapan TikToker Galih, Pembuat Konten Penistaan Agama
“Kami masih berusaha membangun rekonsiliasi,” ujarnya.
Hingga saat ini, Nusron mengaku jajaran Aliansi Maju Indonesia (KIM) telah menjalin komunikasi baik dengan pihak-pihak yang tuntutannya ditolak Mahkamah Konstitusi (MK) hari ini.
Nusron pun menilai cara komunikasi ini sangat harmonis. Oleh karena itu, dia memastikan akan ada pihak di luar koalisi yang ikut mendukung Prabowo-Gibran.***