Novak Djokovic Juara Tunggal Putra di Turnamen Tenis Grand Slam Wimbledon

- 12 Juli 2021, 08:00 WIB
Petenis Serbia Novak Djokovic merayakan kemenangannya atas petenis Italia Matteo Berrettini, dalam laga final Grand Slam Wimbledon, di All England Lawn Tennis and Croquet Club, London, Inggris (11/07/2021).
Petenis Serbia Novak Djokovic merayakan kemenangannya atas petenis Italia Matteo Berrettini, dalam laga final Grand Slam Wimbledon, di All England Lawn Tennis and Croquet Club, London, Inggris (11/07/2021). /Foto: REUTERS/TOBY MELVILLE/

PORTAL LEBAK - Novak Djokovic memenangkan gelar tunggal Grand Slam ke-20 di Wimbledon dengan mengalahkan unggulan ketujuh, asal Italia Matteo Berrettini 6-7(4) 6-4 6-4 6-3, di final hari Minggu 11 Juli 2021.

Djokovic sebenarnya memiliki beban sejarah tenis di pundaknya dan dia seorang keturunan Italia dengan dinamit pada string raketnya.

Djokovic masih bersaing namun mampu muncul sebagai pemenang untuk mendapatkan trofi Wimbledon keenam dan gelar Grand Slam ke-20 yang memecahkan rekor dunia.

Baca Juga: Euro 2020: Mungkinkah Italia Mengulang Kekalahan Final Euro 2012, dan Inggris Juara di Wembley Seperti di 1966

Matteo Berrettini, memainkan tenis yang terinspirasi dari final Grand Slam pertamanya, dia mengerahkan segala dayanya untuk mengalahkan Djokovic.

Namun usaha itu tidak cukup menghentikan petenis Serbia yang tak kenal lelah, yang menemukan permainan terbaiknya saat dibutuhkan.

Untuk pertama kalinya dalam karirnya, Djokovic berbagi keunggulan dalam rekor, untuk gelar tunggal Grand Slam terbanyak dengan Roger Federer dan Rafa Nadal.

Baca Juga: Innalillahi, Bupati Bekasi Tutup Usia di RS Siloam Tangerang Karena Terpapar Covid-19

Djokovic bahkan tampaknya siap untuk melewati rekor dunia keduanya, karena dia akan terus berkembang menjadi sesuatu yang luar biasa.

Dia menjadi petenis nomor satu dunia telah memenangkan tiga besar pertama dan akan menjadi orang pertama sejak Rod Laver pada tahun 1969 yang menyelesaikan Grand Slam dalam 1 tahun kalender, jika Djokovic memenangkan AS Terbuka pada bulan September 2021.

Tak hanya itu, dengan Olimpiade yang akan datang, satu-satunya gelar yang harus diraih Djokovic, dia berada dalam jangkauan Golden Slam yang terkenal – sesuatu yang belum pernah dicapai oleh siapa pun sebelumnya.

Baca Juga: Pendaftaran CASN di Kementerian Agama Hingga 21 Juli 2021, Ini Syarat dan Ketentuannya

Perayaan Djokovic di Lapangan tenis yang penuh hiruk pikuk, terkadang bahkan terdengar lebih seperti Stadion sepak bola Wembley, di London.

Aksi Djokovic tak terbatasi jika dibandingkan aksi Berrettini melakukan pukulan backhand ke gawang untuk mengakhiri final di Wimbledon.

Seperti PortalLebak.com kutip dari Reuters, Djokovic jatuh terlentang sebelum berdiri dengan tangan tinggi-tinggi, bermandikan pujian dari 15.000 penggemar.

Baca Juga: Cara Sholat Idul Adha, Jangan Lupa Jumlah Takbir Tiap Rakaat

Ketika mendekati pihak yang diunggulkan Berrettini, di sepanjang pertandingan dia menyadari bahwa mereka sedang menonton pemain spesial yang akan membuat sejarah.

Setelah sempat terjatuh di rumput, Djokovic mengulurkan tangannya ke keempat sisi stadion saat penonton meneriakkan 'Nole'.

Sebelum akhirnya Djokovic naik ke tribun untuk memeluk pelatihnya dan bahkan berhenti untuk selfie dengan seorang penggemar muda.

Baca Juga: Fakta Mengejutkan Tentang dr Lois Owien dari Dua Dokter Ini, Tidak Terdaftar di IDI dan Indikasi Kelainan Jiwa

"Itu lebih dari sekadar pertempuran. Dia memiliki palu sejati, palu Italia dan saya merasakannya di kulit saya hari ini," pungkas Djokovic.

Ketika ia memenangkan gelar Grand Slam keduanya pada tahun 2011, tiga tahun setelah gelar pertamanya, Federer memiliki 16 dan Nadal sembilan.

Namun dia telah menggulung mereka tanpa henti dan kehausannya akan jadi juara dan nomor satu, tidak akan terpuaskan dalam waktu singkat.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x