Network
PORTAL LEBAK - Pembalap Max Verstappen meraih kejuaraan Formula Satu kedua di Grand Prix Jepang pada Minggu 9 Oktober 2022, titel yang tak terbantahkan baginya kali ini.
Padahal, tahun lalu Max Verstappen meraih kejuaraan Formula Satu pertamanya, di tengah banyaknya kontroversi yang membelitnya.
Pembalap Max Verstappen asal tim Red Bull (25) menikmati salah satu musim paling dominan dalam sejarah balapan Fomula Satu.
Baca Juga: Pembalap Max Verstappen Juara Formula Satu F1 di Monza, Dia Ngebut Usai Sesi Safety Car
Sementara itu, tim Red Bull meraih kemenangan ke-12 dalam 18 balapan dan dari empat ronde laga yang tersisa.
"Max benar-benar dominan. Itu kemenangan ke-14 kami (tahun 2022), rekor bagi kami (dalam satu musim), sejak balapan pertamanya," kata bos tim Red Bull Christian Horner.
“Kami kembali dari beberapa kesulitan di beberapa balapan pertama, tetapi dia dan tim baru saja meningkatkannya ke level lebih tinggi,” tambahnya.
Baca Juga: Formula Satu F1: Verstappen Menang Beruntun di Grand Prix Belanda
Gelar pertama pebalap Belanda itu ditandai dengan drama dan penuh kepahitan saat ia melakukan duel sengit dengan juara dunia tujuh kali dari tim Mercedes, Lewis Hamilton.
Itu berakhir dengan salah satu kontroversi terbesar olahraga, adanya perubahan terlambat pada prosedur keselamatan mobil yang mengarah di lap terakhir, menyalip di Abu Dhabi.
"Yang pertama lebih emosional tetapi yang kedua lebih indah," kata Verstappen, yang memenangi balapan yang diguyur hujan itu dengan selisih 27 detik.
Baca Juga: Formula Satu F1: Verstappen Tercepat Tapi Sainz Rebut Posisi Pole di Grand Prix Belgia
Didukung oleh kemenangan gelar 2021-nya atas pembalap paling sukses di dunia ini, Verstappen telah menunjukkan konsistensi dalam metronomik.
"Beberapa drive hanya luar biasa tahun ini di bawah tekanan besar," kata Horner kepada wartawan setelah Grand Prix Singapura.
VERSTAPPEN LUAR BIASA
Adrian Newey, kepala teknis Red Bull yang telah merancang serangkaian mobil peraih gelar untuk tiga tim dalam beberapa dekade di olahraga ini, mengatakan Verstappen sangat luar biasa.
Baca Juga: ARMY Percaya BTS Cuma Beri Petunjuk Soal Pertunjukan 'Run BTS' Dalam Konser di Busan
"Dalam lalu lintas di Singapura dia membuat sedikit kesalahan, tetapi selain itu dia tidak membuat kesalahan dan dia selalu memiliki kecepatan".
"Dia benar-benar layak mendapatkan semua kesuksesan yang dia dapatkan tahun ini," kata pria Inggris itu kepada televisi Sky Sports, dikutip PortalLebak.com dari Reuters.
Verstappen alami dua kali pensiun dari tiga balapan pertama, tetapi sebaliknya menyelesaikan semua kecuali dua putaran di tiga besar.
Baca Juga: Korea Utara: Kami Uji Coba Rudal, Simulasikan Serangan ke Selatan Dengan Senjata Nuklir
Dia memiliki mobil yang mengesankan, dengan tim Red Bull yang menerapkan aturan radikal dan diperkenalkan tahun ini,
Verstappen mendapat manfaat dari kesengsaraan yang andal, kesalahan langkah strategis, dan kesalahan yang menggagalkan tantangan gelar saingannya dari Ferrari, Charles Leclerc.
Dominasinya mengingatkan pada Nigel Mansell dari Inggris dan pemain hebat Jerman Michael Schumacher dan Sebastian Vettel.
Verstappen masih bisa memecahkan rekor kemenangan terbanyak dalam satu musim, yang dimiliki oleh Schumacher dan Vettel dengan 13 kemenangan.
"Saya tahu ini adalah musim yang sangat spesial. Saya sangat menikmatinya, tetapi saya mungkin akan lebih menikmatinya setelah musim ini, berkaca ke belakang," pungkasnya.***
