Satgas Anti Mafia Sepak Bola: Ada Klub yang Membayar Rp1 Miliar kepada Wasit Supaya Menang

- 28 September 2023, 12:05 WIB
Kepala Wakil Bareskrim Polri yang juga menjabat sebagai Kasatgas Anti Mafia Bola, Irjen. Pol. Asep Edi Suheri, S.I.K., M.Si., menyampaikan modus operandi yang digunakan para tersangka/ dok. Bareskrim/
Kepala Wakil Bareskrim Polri yang juga menjabat sebagai Kasatgas Anti Mafia Bola, Irjen. Pol. Asep Edi Suheri, S.I.K., M.Si., menyampaikan modus operandi yang digunakan para tersangka/ dok. Bareskrim/ /


PORTAL LEBAK - Satgas Anti Mafia Sepak Bola Polri mengungkap kebenaran terkait tindakan tidak etis yang dilakukan wasit di Liga Nasional Indonesia.

Ketua Satgas Anti Mafia Sepak Bola Polri Irjen Asep Edi Suheri mengungkapkan ada klub sepak bola yang memberikan suap senilai Rp1 miliar kepada wasit agar melakukan pengaturan pertandingan dengan mencurangi skor sejumlah pertandingan di Liga 2.

“Berdasarkan hasil penyelidikan dan penyidikan, diketahui modus operandi klub adalah melobi atau meminta bantuan wasit untuk memenangkan salah satu klub dengan tujuan 'memikat uang'," ujar Irjen Asep Edi, saat jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu, 27 September 2023.

Meski tidak merinci klub yang dimaksud, ia mengatakan klub tersebut masih aktif berlaga di Kejurnas Indonesia. Selain itu, timnya juga akan terus mendalami pengakuan klub.

Baca Juga: Kapolri Siap Bersinergi dengan PSSI, Tegaskan Akan Babat Habis Mafia Bola

“Klub-klub terkait masih bersaing di Kejurnas Indonesia. Namun, kami akan terus menyelidiki dan mendalami masalah ini lebih lanjut,” ujarnya.

Kasus pengaturan skor di Ligue 2 melibatkan empat wasit yang kini berstatus tersangka. Yaitu wasit bersingkat R, asisten wasit 1 bersingkat T, asisten wasit 2 bersingkat R, dan wasit cadangan bersingkat A.

Selain itu, Satgas Anti Mafia Sepak Bola Polri juga menetapkan K sebagai wasit LO dan A sebagai kurir uang sebagai tersangka.

Baca Juga: Liga Champions: Bayern Muenchen Bekuk Manchester United Ada Tujuh Gol Saat Laga, Ditembaki Bola Terus

Asep menjelaskan, penghapusan perilaku buruk dalam pertandingan sepak bola didukung oleh laporan FIFA SR.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x