Ini Teknologi Modern Pada Kereta Maglev Super Cepat di Dunia Buatan CRRC

21 Juli 2021, 17:33 WIB
Kereta maglev super cepat 600 km/jam buatan China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC) /Foto Facebook: CRRC Corporation Ltd./

PORTAL LEBAK - Pengembangan teknologi di bidang transportasi modern, khususnya kereta cepat, di negara Cina memang diakui oleh dunia.

Cina baru-baru ini menyelesaikan kereta super cepat mereka berjenis levitasi magnetik (maglev) yang mampu menempuh kecepatan 600 km/jam.

Kereta ini diproduksi oleh China Railway Rolling Stock Corporation, atau lebih dikenal dengan CRRC Corporation Ltd. di markas mereka di kota Qindao, Provinsi Shandong, Cina bagian timur.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Melandai, Alaska Perdana Selenggarakan Live Konser Foo Fighters di Tengah Pandemi

CRRC pun sukses melakukan uji coba kereta super cepat buatannya, diluncurkan dari lokasi perakitan melalui jalur khusus kereta maglev yang telah dibuat sebelumnya.

Namun apa keunggulan dari kereta super cepat yang baru saja dirilis tersebut?

Dirangkum PortalLebak.com dari Global Times, pihak CRRC menjelaskan spesifikasi dan keunggulan kereta super cepat tersebut.

Kereta ini berjenis levitasi magnetik high-temperature superconducting (HTS), yaitu kereta yang mengandalkan gaya elektromagnetik di bawahnya. Teknologi maglev ini pertama kali dikembangkan oleh Jerman dan diterapkan di Iran, Amerika Serikat, Spanyol, Korea Selatan, dan China.

Baca Juga: Lebih Dari 20 Ribu Orang Datang Untuk Melihat Rani Si Sapi Terkecil di Dunia

Dalam artian pergerakan kereta ini tidak mengandalkan rel yang menempel pada roda seperti pada kereta api diesel atau kereta listrik.

Prinsip kerjanya pun menggunakan prinsip hukum Lenz, dimana kereta dapat terangkat dan bergerak melalui induksi magnet tingkat tinggi di dalam rangkaian sistem tertutup.

Karena gaya elektromagnetik inilah yang membuat kereta maglev akan bergerak melayang di atas jalur khususnya. Dan teknologi maglev ini juga yang saat ini banyak dikembangkan di berbagai negara maju dan mulai diterapkan di negara berkembang termasuk Indonesia.

Baca Juga: Inggris Mau Berdamai Dengan Kelompok Pemberontak Taliban Meski Sudah Kehilangan 457 Tentara

Kereta cepat yang pernah dibuat China sebelumnya adalah Shanghai Maglev, melayani penumpang dari Stasiun Metro Longyang, Shanghai ke Bandara Internasional Pudong, jarak sekitar 30 km ditempuh waktu 7 menit, dengan kecepatan 431 km/jam.

Dengan kecepatan mencapai 600 km/jam, kereta maglev terbaru ini diperkirakan mampu memangkas waktu tempuh dari Shenzen ke Shanghai yang berjarak 1.500 km menjadi 2,5 jam.

Pembaruan kereta maglev terbaru ini menampilkan teknologi termutakhir seperti sistem pengereman yang dikembangkan lebih efisien 30 persen daripada kereta maglev Shanghai.

Baca Juga: John Wick: Chapter 4 Libatkan Kembali Ian McShane Dan Melibatkan Donnie Yen

Jarak pengereman kereta dari kecepatan bergerak ke titik hentik bisa dikurangi dari yang membutuhkan jarak 16 kilometer menjadi hanya 10 kilometer saja untuk berhenti.

Sistem pengereman yang digunakan dianta lain adalah sistem anti-getaran, sistem kelistrikan, sistem informasi penumpang (PIS) dan komponen inti lainnya.

Para ahli di CRRC telah menghabiskan waktu 19 bulan mengembangkan kutub magnet untuk sistem pengereman yang lebih efisien, dapat menahan getaran, dan juga dapat bertahan dalam tekanan tinggi antara -25 celsius hingga 170 celsius.

Baca Juga: 11 Wisatawan Tewas Tersambar Petir di Sebuah Benteng Bersejarah Abad Ke-12

Sistem catu dayanya adalah salah satu sistem utama kereta maglev berkecepatan tinggi, yang memainkan peran penting dalam pengoperasian kereta yang aman.

"Ketika kecepatan melebihi 100 km/jam, catu daya non-kontak diadopsi. Sistem penerima kereta yang dikembangkan memiliki kemampuan beradaptasi lingkungan yang baik dan dapat bekerja dengan lancar dari -25 C hingga 45 C," kata pihak CRRC.

Mengenai kelancaran telekomunikasi selama perjalanan panjang dan berkecepatan tinggi, pihak CRRC menyediakan layanan internet nirkabel, Wi-Fi dengan kecepatan 5G, selain itu penumpang dapat mengisi daya di dalam kereta.***

Editor: Jefry Agustinus Alexander B

Tags

Terkini

Terpopuler