Mann terinspirasi membuat alat itu ketika dia melihat bagaimana sulih suara memengaruhi kohesi naratif dari filmnya tahun 2015 "Heist", yang dibintangi oleh Robert De Niro.
"Saya benci sulih suara dengan kualitas apa adanya," ujar Mann kepada Reuters, seperti dikutip PortalLebak.com, Juma 21 Mei 2021.
"Anda harus mengubah begitu banyak hal untuk mencoba dan menangkap sinkronisasi. Anda mengubah kata-kata yang telah dipikirkan pembuat film dan artis dengan sangat dalam. Mereka dibuang untuk menemukan kata lain yang cocok, tetapi tidak pernah benar-benar berhasil," sesal Mann.
Selanjutnya dia memutuskan melakukan sesuatu tentang ketidakcocokan yang mencolok ini. Setelah melalui beberapa penelitian, Mann menemukan partnernya, yakni Christian Theobalt dari Institut Max Planck untuk Informatika.
Theobalt orang yang menyusun pendekatan baru, menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk menciptakan efek visual manusia yang sungguh nyata.
Alat tersebut berfungsi untuk menerjemahkan adegan De Niro dalam "Heist".
"Ini pada dasarnya dapat mengambil suara 'ooh' dari De Niro 20 menit sebelumnya dan menempatkannya di momen yang berbeda dalam film," jelas Mann.
"Ini mengukur pada saat yang sama dan memadukannya sehingga kinerjanya sama tetapi ini adalah gerakan mulut yang berbeda," tambahnya.