Uni Eropa UE Pelajari Apakah Perusahaan Big Tech Harus Bayar Subsidi Biaya Jaringan Intenet

- 1 Februari 2023, 09:44 WIB
Logo aplikasi seluler, Google, Amazon, Facebook, Apple, dan Netflix, ditampilkan di layar dalam gambar ilustrasi yang diambil 3 Desember 2019.
Logo aplikasi seluler, Google, Amazon, Facebook, Apple, dan Netflix, ditampilkan di layar dalam gambar ilustrasi yang diambil 3 Desember 2019. /Foto: REUTERS/Regis Duvignau/File Foto/

Raksasa teknologi itu mengatakan bahwa ide tersebut setara dengan pajak lalu lintas internet.

PORTAL LEBAK - Uni Eropa (UE) akan berkonsultasi dengan sektor teknologi dan telekomunikasi soal apakah raksasa teknologi seperti Google Alphabet Inc, Meta dan Amazon.com Inc harus mensubsidi biaya jaringan.

Pertimbangan ini terungkap dari dokumen Komisi Uni Eropa yang dilihat oleh Reuters dan dilansir PortalLebak.com pada hari Selasa, 31 Januari 2023.

Penyedia telekomunikasi Uni Eropa termasuk Deutsche Telekom, Orange, Telefonica dan Telecom Italia mengungkapkan, enam penyedia konten terbesar menyumbang lebih dari setengah lalu lintas data internet.

Baca Juga: Viral: Batu Nisan Dibuat Untuk Internet Explorer Di Korea Selatan

Sehingga mereka harus memberikan kontribusi yang adil, penyedia itu juga merekomendasikan Netflix Inc, Apple Inc dan Microsoft Corp.

Raksasa teknologi itu mengatakan bahwa ide tersebut setara dengan pajak lalu lintas internet.

Ini dinilai dapat mengganggu aturan netralitas bersih Eropa yang memperlakukan semua pengguna secara setara.

Baca Juga: Manusia Virtual Bernama Ingma Peringati Pengguna Internet Tentang Bahaya Demam Berdarah Dengue

Permintaan komisi itu merupakan bagian dari dokumen setebal 19 halaman yang disusun oleh eksekutif UE, sebelum mengusulkan undang-undang.

Eksekutif UE diharapkan untuk menerbitkan dokumen tersebut minggu depan untuk mengumpulkan umpan balik dari operator telekomunikasi dan Big Tech, meskipun waktunya dapat berubah.

Langkah selanjutnya adalah kesepakatan dengan negara-negara UE dan anggota parlemen untuk menyelesaikan undang-undang tersebut.

Baca Juga: Satelit SATRIA-1 Dukung Transformasi Ekosistem Pembayaran Digital dan Buka Akses Internet di Kawasan 3T

Seperti Pajak Jaringan Intenet

"Beberapa pemangku kepentingan telah menyarankan mekanisme wajib pembayaran langsung dari CAP (penyedia aplikasi konten)/LTG (penghasil lalu lintas besar) untuk berkontribusi membiayai penerapan jaringan," ungkap kuesioner.

"Apakah Anda mendukung saran tersebut dan jika demikian mengapa? Jika tidak, mengapa tidak?" tambahnya.

Kuesioner juga menanyakan kepada siapa mekanisme yang harus diterapkan t; apakah itu akan berdampak negatif pada inovasi.

Baca Juga: Amerika Serikat AS Siapkan Paket Senjata Jarak Jauh, Bantuan Ukraina Lawan Rusia

Termasuk ekosistem internet, dan konsumen; dan apakah UE harus membuat pungutan atau dana kontinental atau digital.

Komisi UE juga akan menanyakan pengeluaran investasi Big Tech dan penyedia telekomunikasi dan perkembangan di masa depan.

"Kuesioner Komisi pada dasarnya mengajukan pertanyaan yang berusaha untuk membenarkan narasi 'bagian yang adil' yang didorong oleh perusahaan telekomunikasi besar," ungkap sumber industri.

Baca Juga: Newcastle United Kalahkan Southampton dan Mencapai final Piala Liga

"Terlebih lagi, tampaknya mengabaikan dampak terhadap konsumen dan perlindungan netralitas bersih yang mendasar," katanya.

Komisi Uni Eropa juga meminta informasi bisnis terperinci, seperti kontrak peering, yang biasanya bersifat rahasia.

Ini secara efektif mengecualikan pemangku kepentingan utama untuk ikut serta dalam bisnis jaringan internet.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah