"Kendaraan yang diperbolehkan melintas yakni kendaraan roda 4 golongan 1 non bus dan non truk,"
PORTAL LEBAK - Pengelola jalan tol PT Jasa Marga (Persero) Tbk lewat anak usaha PT Jogjasolo Marga Makmur (JMM) mengoperasikan fungsional Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo (Jalan Tol Jogja-Solo).
Penerapan fungsional jalan tol oleh Jasa Marga ini berada di Segmen Kartasura (Akses Gerbang Tol Colomadu)-Jl. Sawit, sepanjang 6 Km.
Jasa Marga menegaskan pembukaan fungsional jalan tol ini, berlaku tanpa tarif alias gratis bagi para pemudik.
Baca Juga: Ada Kecelakaan di KM 07 Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Petugas Jasa Marga Evakuasi Korban
Tujuannya, agar mendukung pelayanan arus mudik dan arus balik Hari pada Raya Idul Fitri 2023 atau 1444 Hijriah.
Jalur Fungsional Jalan Tol Jogja-Solo Segmen Kartasura-Jl. Sawit ini mulai resmi dibuka pada Sabtu, 15 April 2023, pukul 07.00 WIB.
Direktur Keuangan dan Umum PT JMM Yhanni Haryanto bersama Kapolres Boyolali AKBP Petrus Parningotan Silalahi menggelar seremoni pembukaan jalan tol fungsional ini.
Jadwal Pengoperasian Fungsional Jalan Tol Jogja-Solo
Sementara itu Direktur Utama PT JMM Suchandra P. Hutabarat menyatakan PT JMM akan mengoperasikan jalur fungsional Jalan Tol Jogja-Solo, di periode arus mudik sejak 15 April 2023 sampai 24 April 2023.
Termasuk, di periode arus balik pada 25 April 2023 hingga 1 Mei 2023 dan akan menerapkan diskresi kepolisian dalam mengambil keputusan di lapangan.
“Karakteristik jalur fungsional ini masih berupa konstruksi rigid pavement sepanjang 3,5 Km dan lean concrete sepanjang 2,5 Km, dengan jam operasional dari jam 06.00 WIB sampai 17.00 WIB," kata Suchandra.
"Kendaraan yang diperbolehkan melintas yakni kendaraan roda 4 golongan 1 non bus dan non truk, tidak diperuntukan bagi kendaraan-kendaraan berat. Sedangkan kecepatan maksimum pengguna jalan yang melewati jalur fungsional ini yaitu 40 Km/Jam,” paparnya.
Menurut Suchandra yang dikutip Portal Lebak dari keterangan tertulis Humas Jasa Marga, akses masuk jalur fungsional Jalan Tol Jogja-Solo berjarak kurang lebih 700 meter dari Gerbang Tol Colomadu Jalan Tol Solo-Ngawi.
Di masa arus mudik, sebelumnya para pengguna jalan yang ke arah Yogyakarta harus belok kiri menuju Jalan Nasional Solo-Semarang ke arah Tugu Kartasura, tapi saat ini pengguna jalan dapat lurus dan masuk ke jalur fungsional Jalan Tol Jogja-Solo melewati Flyover Ngasem di STA 0+600.
Baca Juga: Peran Perempuan Mewarnai Peradaban Bangsa, Ini Penilaian 4 Professor 'Srikandi' Asal UNS
Hindari Kemacetan di Tugu Kartasura
“Pengguna jalan akan melewati jalur fungsional sepanjang 6 Km dengan waktu tempuh 3-8 menit dan keluar ke Jl. Sawit agar dapat menempuh perjalanan sepanjang 800 meter dan masuk kembali ke Jalan Nasional Solo-Yogyakarta," jelasnya.
"Melalui rute jalur fungsional ini, pengguna jalan bisa menghindari kepadatan yang sering terjadi di Tugu Kartasura dan memperpendek perjalanan dari Akses/Gerbang Tol Colomadu ke Klaten,” pungkasnya
Seiring dengan itu, Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan Silalahi menilai operasional jalan tol fungsional Jalan Tol Jogja-Solo Segmen Kartasura-Jl. Sawit sepanjang 6 Km, bisa membantu mengurai kemacetan ketika arus mudik, khususnya di Simpang Kartasura.
"Untuk antisipasi kepadatan, kami sudah menyediakan pos pelayanan di Jl. Sawit. Kami akan terus berkoordinasi bersama pihak-pihak terkait agar membantu kelancaran operasional jalur fungsional ini dan untuk memastikan keamanan pengguna jalan dalam even Lebaran tahun 2023," kata AKBP Petrus.
Di sisi berbeda, Direktur Pengembangan Usaha Jasa Marga M. Agus Setiawan menyatakan Jalur Fungsional Jalan Tol Jogja-Solo Segmen Kartasura-Jl. Sawit hanya dioperasikan satu arah saat periode arus mudik dan satu arah pada arus balik.
Saat periode arus mudik, pada periode 15 sampai 24 April 2023, jalur fungsional akan dijalankan satu arah, dari Kartasura menuju Jl. Sawit.
Sebaliknya, saat arus balik pada periode 25 April sampai 1 Mei 2023 akan beroperasi satu arah dari Jl. Sawit ke arah Kartasura.
Baca Juga: Liga Premier: Sedih Melihat Fans Tottenham Mencemooh Sanchez, Begini Kata Kapten Lloris
Rute arus mudik dan arus balik masih sama yaitu dari GT Colomadu Jalan Tol Solo-Ngawi, masuk ke jalur Fungsional sepanjang 6 km, keluar ke Jl. Sawit sepanjang 800 m hingga masuk ke Jalan Nasional Solo-Yogyakarta (hal yang sama arus balik dengan arah sebaliknya).
Ini Fasilitas Bagi Pemudik
“Kami sudah mempersiapkan sarana prasarana penunjang operasional jalur fungsional Jalan Tol-Jogja Solo. Seperti menyediakan fasilitas tambahan dan kendaraan operasional berupa Mobile Customer Service (MCS)/Patroli, Derek, Ambulans, Rescue hingga Patroli Jalan Raya (PJR)," ucap Agus.
"PT JMM menyediakan Pos Pantau Siaga di STA 3+400 Jalan Tol Jogja-Solo sebagai tempat parkir darurat kendaraan yang mengalami kendala. Pos Pantau Siaga dilengkapi pula dengan toilet portable sampai stok BBM kemasan. Selain itu PT JMM juga sudah mempersiapkan rambu-rambu petunjuk dan peringatan berupa batas kecepatan, penunjuk arah, dan batas jalan,” tambahnya.
Baca Juga: Ajang Balap MotoGP: Francesco Bagnaia Bingung Setelah Dia Buang 25 Poin di Sirkuit Amerika
Pembukaan jalur fungsional Jalan Tol Jogja-Solo ini diharapkan mampu mengatasi kepadatan yang kerap terjadi di Jalan Nasional Solo Jogja, khususnya saat periode Hari Raya Idul Fitri.
Jalur fungsional ini sekaligus bisa menjadi jalur alternatif bagi masyarakat yang akan menuju Bandara Adi Sumarmo, melewati Gerbang Tol Colomadu, serta masyarakat yang akan menuju Boyolali serta Klaten ketika keluar dari Jalan Tol Trans Jawa.
Seperti diketahui, pembangunan Jalan Tol Jogja-Solo terbagi dalam 3 tahap yakni tahap I sepanjang 49,25 Km (Kartasura-Maguwoharjo dan Trihanggo – Junction Sleman),
Tahap II 2 sepanjang 38,574 (Junction Sleman – YIA Kulon Progo), tahap 3 sepanjang 8,75 Km (Maguwoharjo - Trihanggo).
Baca Juga: Kode Redeem FF Gratis Edisi Senin 17 April 2023, Anda Bisa Pakai Skin Hip Hop Bundle Diamond
Jalan tol ini dibangun dengan total panjang 96,57 Km dan memiliki masa konsesi selama 40 tahun serta menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) demi mendukung program pemerintah untuk pemerataan infrastruktur di tanah air.
Proyek jalan tol ini sekaligus dibangun demi meningkatkan kelancaran distribusi barang dan jasa (logistik), pengembangan industri dan pariwisata termasuk meningkatkan konektivitas di Pulau Jawa.***