Pertamina EP Zona 7 Optimalkan Potensi Sumur Migas yang Ada, Kejar dan Cari Terus Cadangan Hidrokarbon

- 1 Maret 2024, 15:57 WIB
Kepala Departemen Komunikasi SKK Migas, Nyimas Fauziah Rikani (kiri) dan Sakti Parsaulian, mewakili General Manager Pertamina EP Zona 7, dalam Kunjungan Lapangan Media SKK Migas dan KKKS di Cirebon, Rabu 28 Februari 2024.
Kepala Departemen Komunikasi SKK Migas, Nyimas Fauziah Rikani (kiri) dan Sakti Parsaulian, mewakili General Manager Pertamina EP Zona 7, dalam Kunjungan Lapangan Media SKK Migas dan KKKS di Cirebon, Rabu 28 Februari 2024. /Foto: Handout/Humas SKK Migas/

PORTAL LEBAK - Kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) Pertamina EP Zona 7, pengelola pekerjaan hulu migas di zona wilayah Jawa Barat, berencana melakukan pengeboran 19 sumur minyak sepanjang 2024.

Secara keseluruhan, sumur tersebut diperkirakan akan menghasilkan 1.
203 barel minyak per hari dan 14,58 juta meter kubik gas setara minyak per hari. Rencana kerja ini melanjutkan operasional Pertamina EP Zona 7 sepanjang tahun 2023.

Tahun lalu, perseroan yang merupakan anak perusahaan hulu Pertamina wilayah Jawa ini melakukan pengeboran 22 sumur baru dan meningkatkan status kondisi sumur untuk mempertahankan produksi sumur atau meningkatkannya melalui reklamasi pekerjaan (restart lapisan sumur) dengan total 12 pekerjaan, serta 180 operasi intervensi sumur.

Baca Juga: Perketat Pengawasan Keselamatan di Kilang, Dirjen Migas: Kami Pantau Anti Petir dengan Teknologi Terbaik

Dari rangkaian operasi yang dilakukan pada tahun 2023, Pertamina EP Zona 7 yang operasinya meliputi lapangan PEP Jatibarang, lapangan PEP Subang, dan lapangan PEP Tambun berhasil memproduksi minyak sebanyak 11.284 barel per hari (BOPD).

“Dan 233,29 juta standar kaki kubik per hari,” kata Sakti Parsaulian mewakili General Manager Pertamina EP Zona 7 saat media site visit Satuan Tugas Pengusahaan Minyak Bumi Sumber Hulu (SKK Migas) dan KKKS di Cirebon, Rabu 28 Februari 2024.

“Seluruh produksi minyak bumi dikirim ke kilang Pertamina untuk diolah menjadi produk minyak bumi dan turunannya. Sedangkan produksi gas disalurkan ke konsumen di wilayah Jawa Barat untuk mendukung pasokan listrik, industri pupuk, dan jaringan gas dalam negeri," kata Sakti.

Baca Juga: Puncak Bulan K3 Subsektor Migas digelar Kementerian ESDM di LEMIGAS, Utamakan Keselamatan Kerja

Untuk mengoptimalkan penjualan gas agar sebagian besar terserap oleh industri, Pertamina EP Zona 7 sedang melaksanakan proyek pembangunan unit pembuangan dan dehidrasi (DHU) CO2 di stasiun pengumpul Karang Baru dan Karang Baru. SP Jatiasri (SP) untuk meningkatkan kualitas gas komersial.

Di sisi lain, upaya pembuktian cadangan hidrokarbon terus dilakukan.
Pada Desember lalu, dua sumur eksplorasi yakni sumur East Akasia Cinta (EAC)-001 dan sumur East Pondok Aren (EPN)-001 telah dibor di wilayah kerja Pertamina EP Zona dan terbukti memiliki potensi minyak dan gas yang tinggi ketika aliran produksi tercapai.

Tes telah dilakukan

Kedua sumur ini akan dievaluasi lebih lanjut dan diusulkan untuk dikembangkan atau diproduksi (POP) sehingga dapat meningkatkan produksi minyak dan gas.

Baca Juga: Ukraina Rilis Makalah Kebijakan 'Ukraina-ASEAN: Visi Kerja Sama', Berikut Link Dokumennya

Ini mendukung komitmen pencapaian target global net zero emisi pada tahun 2050, Pertamina EP menjaga operasionalnya sejalan dengan pengelolaan lingkungan hidup berkelanjutan, Pertamina EP juga menurunkan emisi sebesar 65.663,72 ton CO2 berkat berbagai upaya.
Salah satunya adalah penghijauan wilayah pesisir yang berjumlah lebih dari 86.000 pohon bakau.

Angka ini mewakili 101% dari target yang didukung dengan mengedepankan budaya keselamatan kerja dengan tercapainya 27,9 juta jam kerja aman.

Yang tak kalah menggembirakan, seluruh kinerja tersebut diapresiasi dalam bentuk Patra Nirbaya Award 2023 oleh Direktorat Perminyakan Kementerian ESDM atas keberhasilan perusahaan yang luar biasa dalam menjalankan usahanya tanpa kehilangan jam kerja akibat kecelakaan.
kecelakaan.

Baca Juga: Pimpinan Ponpes Al-Qudwah Lebak Bicara Tentang Menjaga Kesehatan Mental dengan Selalu Bersikap Realistis

Berkat komitmen perusahaan dalam menerapkan pengelolaan lingkungan hidup sesuai undang-undang, tiga sektor Pertamina EP Zona 7 mendapat penghargaan peringkat PROPER Hijau dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup pada tahun 2023.

Sementara itu, Kepala Departemen Komunikasi SKK Migas, Nyimas Fauziah Rikani mengatakan SKK Migas terus mendukung KKKS dalam beraktivitas. Dukungan terhadap KKKS antara lain memantau kegiatan KKKS, berdiskusi dan mencari solusi terbaik jika ada kendala dalam prosesnya.

“SKK Migas akan terus mendukung dan memonitor secara ketat untuk mencapai tujuan migas nasional, oleh karena itu SKK Migas aktif melakukan monitoring, aktif berdiskusi dan merekomendasikan dukungan kepada setiap KKKS dimanapun apa yang dapat membantu meningkatkan produksi, kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan negara dari produksi minyak dan gas,” ujarnya.

Baca Juga: Kapolres Kediri: Santri Dianiaya Berkali-kali, Ini yang Menjadi Penyebabnya

Menurutnya, salah satu indikator yang menunjukkan perkembangan industri hulu migas di Indonesia adalah meningkatnya aktivitas pengeboran dan proyek yang sedang atau sedang berproduksi.
Sebagai informasi, pemboran sumur pengembangan berhasil mencapai angka tertinggi dalam 8 tahun terakhir, yakni sebanyak 799 sumur dibor pada tahun 2023.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah