"Kami diminta presiden bisa meningkatkan semua produktivitas jagung di dalam menghadapi climate change, perubahan-perubahan anomali cuaca yang luar biasa, baik di secara nasional maupun secara global,” tambahnya.
Kepala Negara berharap produksi jagung nasional memenuhi kebutuhan dalam negeri, kelebihan hasil produksi itu diekspor ke luar negeri.
Baca Juga: RSJMM Beri Materi kepada 32 Petugas Keswa Puskesmas di Tangsel Tangani ODGJ
“Perintah konkret kepada kami sebagai Menteri Pertanian dan menteri lain supaya pengembangan jagung lebih luas, melampaui existing yang ada,” jelasnya.
Presiden Jokowi sekaligus meminta Mentan secara bertahap memanfaatkan lahan-lahan pertanian yang masih banyak, seperti di Papua Barat.
Seperti diketahui, di Papua Barat dari 11.000 hektare lahan jagung, baru 33 persen yang dimanfaatkan dengan maksimal.
“Bapak Presiden minta untuk kita secara bertahap melihat apa-apa yang bisa kita lakukan di sana, lebih khusus untuk memanfaatkan lahan-lahan yang memang sangat realistis," papar Mentan.
"Untuk selanjutnya dilakukan penanaman dan salah satu yang harus kita maksimalkan adalah jagung di tempat itu. Saya dikasih waktu satu bulan untuk melakukan itu,” ungkapnya.
Mentan juga menegaskan, pihaknya sedang melatih sekitar 800 petani milenial di Papua Barat dari target 2.000 petani milenial.