Baca Juga: Arus Mudik 10 Sampai 6 Hari Jelang Lebaran 2022, Terdapat Kenaikan Volume Lalu Lintas
“Produksi volume bahan baku minyak goreng kita dan yang kita ekspor jauh lebih besar daripada kebutuhan dalam negeri, masih terdapat sisa kapasitas yang sangat besar," kata Jokowi.
"Jika kita semua mau dan berniat memenuhi kebutuhan rakyat sebagai prioritas, dengan mudah kebutuhan dalam negeri tercukupi," pungkasnya.
Jokowi menilai, kesulitan masyarakat bisa memperoleh minyak goreng, merupakan hal yang ironis, karena Indonesia adalah negara produsen minyak sawit terbesar di dunia.
Baca Juga: BPBD Lebak: Waspada Erupsi Gunung Anak Krakatau, Jangan Termakan Isu Hoax
Presiden Jokowi selanjutnya, meminta para pelaku usaha minyak sawit agar lebih jernih, melihat persoalan ini dengan lebih baik.
“Saya sebagai Presiden tidak mungkin membiarkan itu terjadi. Sudah 4 bulan kelangkaan berlangsung dan pemerintah telah mengupayakan berbagai kebijakan namun belum efektif," tegas Presiden Jokowi.
"Oleh sebab itu, pemerintah memutuskan untuk melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan dan minyak goreng ke luar negeri," tuturnya.
Seperti diketahui, Larangan itu berlaku untuk ekspor dari seluruh wilayah Indonesia termasuk dari kawasan berikat.***