Walt Disney Company Jadi Raksasa Layanan Nonton Streaming, Salip Netflix Dari Segi Jumlah Pengguna

- 13 Agustus 2022, 20:41 WIB
Hulu, Disney Plus, ESPN Plus, dan Star Plus adalah layanan menonton streaming milik Walt Disney Company
Hulu, Disney Plus, ESPN Plus, dan Star Plus adalah layanan menonton streaming milik Walt Disney Company /foto: Twitter / @DisneyStreaming/

PORTAL LEBAK - Laporan keuangan pada kuartal ketiga tahun fiskal 2022 banyak dirilis perusahaan, tak terkecuali dua layanan streaming terkenal di dunia, Netflix dan Disney.

Baru-baru ini terungkap bahwa perusahaan menonton streaming yang dinaungi oleh Walt Disney Company mempunyai total pelanggan melampaui jumlah pelanggan Netflix, ini membuatnya menjadi raksasa layanan menonton streaming dunia.

Baik Disney ataupun Netflix, mereka berlomba-lomba meningkatkan jumlah pengguna digitalnya dengan menyediakan berbagai macam tontonan menarik, mulai dari film sampai serial televisi.

Baca Juga: Decision to Leave Masuk Nominasi yang Sama Seperti Film Parasite untuk Piala Oscar Tahun Depan

Dilansir PortalLebak.com dari Korean Times, Walt Disney Company dengan salah satu anak usahanya Disney Plus menunjukan peningkatan jumlah pengguna di kuartal ketiga ini.

Jumlah pelanggan terdaftar di Disney Plus tercatat meningkat sebanyak 14,4 juta pengguna menjadi total 152,1 juta pengguna.

Angka tersebut memang tidak cukup untuk melampaui jumlah pelanggan Netflix yang telah memiliki 220 juta pengguna.

Baca Juga: Coinbase Merugi Akibat Gejolak Pasar Crypto Imbas Turbulensi Voume Perdagangan

Namun perlu diingat layanan Over The Top (OTT) atau layanan multimedia melalui internet milik Walt Disney tidak hanya Disney Plus, tetapi juga ESPN Plus dan Hulu.

ESPN Plus dan Hulu juga menyumbang total jumlah pelanggan yang terbilang cukup banyak, yaitu 221,1 juta pengguna.

Jika angka pengguna ESPN Plus dan Hulu ditambahkan dengan pengguna Disney Plus, angka tersebut dapat menyalip jumlah koleksi Netflix di bisnis streaming ini.

Baca Juga: Ridwan Kamil: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Sedang Dikirim, Begini Penampakannya

Meski begitu, popularitas Netflix belum bisa terkalahkan. Pasalnya Walt Disney memerlukan waktu sampai lima tahun (terhitung sejak rilis tahun 2017) untuk dapat mengalahkan Netflix dari segi jumlah pelanggan.

Di samping itu, proyeksi Disney di masa depan sangat mengherankan. Kebijakan perusahaan memutuskan untuk menurunkan target jumlah pengguna di tahun fiskal 2024.

Pada akhir 2020, awalnya diperkirakan akan memiliki 230 juta hingga 260 juta pelanggan dalam empat tahun. Namun, perusahaan sekarang memperkirakan total 215 juta hingga 245 juta pelanggan selama periode itu.

Baca Juga: Sambut Digitalisasi Ekonomi Pasca Pandemi, Gubernur BI: ASEAN Siapkan Sistem Pembayaran Lintas Batas Negara

Pengurangan tersebut karena berakhirnya hak siar kriket India untuk Disney Plus Hotstar, yang terutama menargetkan kawasan Asia Selatan dan Tenggara. Disney memperkirakan pelanggan streamingnya akan berkurang sebagai hasilnya.

Disney juga memiliki tantangan untuk meningkatkan profitabilitasnya dengan bisnis streaming-nya.

Meskipun jumlah pengguna keanggotaan layanan OTT telah meningkat, telah mencatat kerugian operasional berturut-turut untuk sementara waktu.

Baca Juga: Digitalisasi Pembayaran dan Distribusi Pasar Diluncurkan Kementerian Perdagangan, Ini Cara dan Tujuannya

Pada kuartal terakhir, Disney mencatat kerugian bersih $1,1 miliar, atau sekitar Rp16,1 triliun. Karena banyak pelanggan di Amerika Serikat dan Kanada beralih menggunakan layanan yang lebih murah.

Di sini, Disney mengatakan akan menaikkan harga streaming mulai Desember. Mereka akan mengenakan biaya $7,99 (sekitar Rp117 ribu) untuk streaming video dengan iklan per bulan dan $10,99 tanpa iklan, atau sekitar Rp146 ribu.***

Editor: Jefry Agustinus Alexander B

Sumber: Korean Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x