SKK Migas Bersama PHR Tarik Perusahaan Spesialis Migas Nonkonvensional, Kembangkan Kerja Sama di Indonesia

- 16 Agustus 2023, 13:42 WIB
Pemboran sumur Gulamo DET-1 yang dilakukan di Blok Roka, pada 27 Juli 2023, merupakan pengeboran sumur MNK pertama di WK ini dengan desain sumur untuk sumur MNK.
Pemboran sumur Gulamo DET-1 yang dilakukan di Blok Roka, pada 27 Juli 2023, merupakan pengeboran sumur MNK pertama di WK ini dengan desain sumur untuk sumur MNK. /Foto: Handout/Humas SKK Migas/

PORTAL LEBAK — Upaya peningkatan produksi migas dalam negeri kembali digenjot, kali ini dari "migas nonkonvensional" alias migas nonkonvensional (MNK). Pemboran sumur Gulamo DET-1 yang dilakukan di Blok Roka, pada 27 Juli 2023, merupakan pengeboran sumur MNK pertama di WK ini dengan desain sumur untuk sumur MNK.

Selain itu, Kelompok Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Pertamina Hulu Rokan (PHR) akan terus melakukan pencarian migas nonkonvensional dengan kapal probe Kelok DET-1. terletak di cluster yang sama dengan MNK Gulamo.

Sesusuai hasil assesment Energy Information Administration (EIA, 2013) asala lAmerika Serikat, potensi MNK pada lima (5) cekungan di Indonesia, terdapat sumber daya gas dan minyak in-place sebesar 303 triliun kaki kubik (trillion cubic feet/TCF) dan 234 miliar barel minyak (billion barrel oil/BBO).

Baca Juga: Produksi Gas Melesat, Kepala SKK Migas Dwi Sutjipto Tinjau BCP Proyek EMP Bentu

Salah satu potensi sumber daya MNK itu berada pada cekungan Central Sumatera Basin. Adapun potensi sub basin North Aman di cekungan Central Sumatera Nasin memiliki potensi sumberdaya inplace 1.86 miliar barel minyak dan 2.4 TCF kubik gas.

Deputi Direktur Eksplorasi, Pengembangan, dan Pengelolaan Wilayah SKK Migas Benny Lubiantara mengatakan, eksplorasi sumur Gulamo DET-1 menandai era baru eksplorasi migas di Indonesia.

Mengenai jangka waktu sejak potensi MNK terlihat hingga sumur MNK Gulamo dapat terealisasi, Benny mengatakan eksplorasi MNK memerlukan biaya tinggi, risiko tinggi, dan teknologi yang hanya dimiliki oleh perusahaan tertentu yang baru menguasai dan berpengalaman.

Baca Juga: SKK Migas: Eni North Ganal Ltd. Selesaikan Pengeboran Eksplorasi Gang Utara-1

“Potensi MNK terletak jauh di bawah permukaan bumi, sehingga investor pasti akan menghitung risikonya secara detail karena kemungkinan kegagalannya tinggi dan biayanya tinggi. Sulit meyakinkan investor untuk mengeksplorasi menghancurkan MNK,” kata Benny di Jakarta.

Benny menjelaskan, sumur MNK Gulamo direncanakan akan dibor hingga total kedalaman terukur (MD) yang direncanakan 8.559 kaki atau lebih dari 2,5 km, dan ada rencana untuk mengebor lagi 1.000 kaki.

Misalnya, kedalaman pengeboran MNK Gulamo kira-kira sama dengan ketinggian Gunung Merapi. Kedalaman pengeboran yang membutuhkan rig besar dengan kapasitas hingga 1.500 hp (HP) juga terbatas jumlahnya.

Baca Juga: Golkar Ajukan Airlangga Hartarto dan Ridwan Kamil, Sebagai Cawapres Pendamping Prabowo Subianto

Benny mengatakan dengan risiko yang tinggi, investasi yang besar dan sedikitnya perusahaan global yang ahli dalam pengeboran sumur MNK, gairah migas di sumur MNK memudar. Namun sejak tahun 2018, SKK Migas aktif menyosialisasikan potensi MNK, termasuk mencari langsung perusahaan global yang memiliki keahlian di bidang pengeboran sumur MNK.

“Kami bersyukur kerja keras tersebut membuahkan hasil yang positif dengan masuknya salah satu perusahaan MNK ahli dunia dalam pengeboran sumur MNK di Rokan. Meski awalnya bisnis batal, SKK Migas berhasil meyakinkan dan alhamdulillah pada 27 Juli 2023, kita sama-sama menyaksikan pengeboran sumur MNK di Gulamo,” jelas Benny.

“Penandatanganan kerjasama PHR dengan unique large company (EOG) di Indonesia menunjukkan bahwa potensi MNK Indonesia sangat menjanjikan, sehingga dengan segala resiko yang ada, para investor ini berani bekerjasama untuk menunjukkan potensi 895 juta barel minyak. minyak di tempat,” tambah Benny.

Baca Juga: Presiden Jokowi: Saya Sedih Kebebasan Demokrasi Dilampiaskan Lewat Fitnah

Benny menambahkan, keberhasilan memperoleh cadangan migas dari pengeboran MNK kemungkinan besar akan mengubah posisi Indonesia yang selama ini menjadi net importir minyak menjadi net importir minyak dalam waktu dekat. negara pengekspor minyak bumi.

Benny mencontohkan keberhasilan Amerika Serikat (AS) mengubah posisinya dari net importir menjadi net eksportir minyak, dengan Amerika Serikat berhasil memperoleh migas dari MNK.

Jika hasil pengeboran dari MNK Gulamo dan MNK Kelok sesuai dengan asumsi, maka EOG akan menginvestasikan seluruhnya. Kabar baiknya adalah EOG berkomitmen untuk mentransfer pengetahuan dengan bisnis lokal dan menciptakan rantai pasokan/ekosistem yang efisien dan efektif dengan melibatkan bisnis lokal.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah