Ketua PBNU: Soal Rempang, Masyarakat Tak Bisa Jadi Korban Atas Nama Investasi

- 15 September 2023, 23:18 WIB
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya.
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya. /Foto: NU Online/Fathoni Ahmad/

“Pertama tentu saja yang harus ditanya ialah pihak-pihak terkait proyek (di Rempang-Red) tersebut,” jelas Gus Yahya.

Seperti diketahui, kericuhan di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau menjadi Ricuh mengakibatkan bentrok warga dan aparat jadi viral. Pasalnya, beberapa anak sekolah menjadi korban atas penembakan gas air mata oleh polisi.

Baca Juga: Sancho Jalani Program Disiplin Sebagai Puncak Kejengkelan Erik ten Hag, Takkan Dipakai MU Sampai Berubah

Padahal, saat itu polisi berupaya membubarkan massa yang unjuk rasa dan melakukan protes karena tanah mereka akan dijadikan proyek investasi oleh negara.  

Sebelumnya, kerusuhan di Rempang, pecah pada Kamis 7 September 2023 siang. Pasalnya, petugas gabungan Polri, TNI, Ditpam Badan Pengusahaan (BP) Batam, dan Satpol PP terlibat bentrok dengan warga Rempang.

Bentrok itu terjadi ketika pengukuran untuk pengembangan kawasan di Rempang, oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam.  

Baca Juga: Tembakan Amunisi Tajam Terintegrasi atau CALFEX Jadi Pamungkas Tutup Latihan TNI Super Garuda Shield 2023

Keributan pecah bermula dari adanya aksi unjuk rasa warga yang menolak pengembangan kawasan Eco City di Rempang. Cekcok warga melawan petugas keamanan mengakibatkan aparat menembakkan gas air mata.  

Selanjutnya, situasi semakin tidak kondusif, warga berlarian, dan dorong mendorong antara petugas dan warga terjadi.

Akibatnya, beberapa siswa sekolah dibawa ke rumah sakit akibat terkena gas air mata, karena lokasi sekolahnya, tak jauh dari tempat terjadinya keributan.***

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah