Sri Mulyani: Pemerintah Siap Berikan Dukungan Finansial untuk Investasi Hulu Migas

- 21 September 2023, 10:18 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani pidato pembukaan hari pertama Konvensi Internasional ke-4 Hulu Perminyakan Indonesia 2023 (ICIUOG 2023), di Nusa Dua, Bali, Rabu, 20 September 2023.
Menteri Keuangan Sri Mulyani pidato pembukaan hari pertama Konvensi Internasional ke-4 Hulu Perminyakan Indonesia 2023 (ICIUOG 2023), di Nusa Dua, Bali, Rabu, 20 September 2023. /Foto: Portal Lebak/Dwi Christianto/


PORTAL LEBAK – Pemerintah Republik Indonesia siap memberikan dukungan kebijakan finansial untuk mendukung peningkatan investasi sektor hulu migas Indonesia untuk mendukung pencapaian target produksi minyak sebesar 1 juta BOPD dan gas sebesar 12 BSCFD pada tahun 2030.

Komitmen tersebut disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam pidato pembukaan hari pertama Konvensi Internasional ke-4 Hulu Perminyakan Indonesia 2023 (ICIUOG), di Nusa Dua, Bali, Rabu(20 September 2023.

Sri Mulyani mengatakan, saat ini industri hulu migas menghadapi dua tantangan serius, yaitu bagaimana berkontribusi dalam menjamin ketahanan energi dan sekaligus beradaptasi dengan komitmen global terhadap perubahan iklim.

Baca Juga: Fokus Capai Target 1 Juta Barel Per Hari, SKK Migas: Indonesia Butuh 20 Miliar USD

Terkait hal tersebut, Pemerintah berkomitmen untuk terus memberikan dukungan tertentu guna meningkatkan kinerja industri hulu migas.

“Sesuai kewenangan kami di Departemen Keuangan, kami akan terus memberikan fleksibilitas fiskal dengan berkonsultasi pada proposal sektoral yang masuk akal, masuk akal, dan penting,” katanya.

Sri Mulyani melanjutkan, pemerintah akan terbuka, mendengarkan namun tetap berhati-hati dalam memenuhi aspirasi industri hulu migas.

“Saya tekankan Kementerian Keuangan akan menjadi bagian dari solusi,” ujarnya seraya menambahkan bahwa kementerian juga bekerja sama untuk menyederhanakan perizinan.

Baca Juga: SKK Migas: Sektor Hulu Migas Diyakini Masih Penting di Era Transisi Energi

Dukungan serupa juga disampaikan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. Ia mengatakan meski investasi global masih lesu akibat pandemi Covid-19, namun terdapat bukti investasi di Indonesia terus tumbuh positif. Hal ini terjadi berkat stabilitas politik dan hukum serta kerja sama yang baik antara pemerintah dan industri.

Oleh karena itu, investor hulu migas tidak perlu ragu untuk berinvestasi di Indonesia, ujarnya. Ia menambahkan, untuk menarik investor, masih diperlukan kemudahan perizinan dan insentif seperti insentif perpajakan.

Bahlil juga kembali menegaskan, investasi di sektor hulu migas juga harus memberdayakan pengusaha di daerah agar mampu memaksimalkan multiplier effect dari industri hulu migas.

Baca Juga: Setikdaknya 1.304 orang Jadi Akseptor, Sasaran TNI Manunggal Bangga Kencana Kesehatan di Wonosobo

“Kita harus bekerjasama, pengusaha di daerah tidak boleh hanya menjadi penonton,” kata Bahlil.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan dukungan pemerintah terhadap fleksibilitas anggaran turut meningkatkan daya tarik investasi hulu migas di Indonesia. Pada tahun 2023, industri hulu migas menargetkan investasi sebesar 15,5 miliar USD, meningkat 28 persen dibandingkan tingkat investasi tahun lalu dan jauh melebihi tingkat pertumbuhan investasi migas global dan perusahaan hulu gas, sekitar 6,5 persen.

Dwi mengatakan, peningkatan daya tarik investasi harus terus dilakukan karena untuk mencapai target produksi minyak sebesar 1 juta BOPD dan gas sebesar 12 BSCFD pada tahun 2030, industri hulu migas membutuhkan modal investasi lebih dari $20 miliar per tahun.

Baca Juga: Liga Champions: Bayern Muenchen Bekuk Manchester United Ada Tujuh Gol Saat Laga, Ditembaki Bola Terus

“Untuk menarik investasi, kita harus bersaing dengan negara lain. Jadi masih banyak pekerjaan yang harus kita lakukan, terutama dari sisi legal dan kontrak serta meningkatkan eksplorasi untuk menemukan cadangan yang sangat besar atau penemuan raksasa,” ujarnya.

SKK Migas dan industri hulu migas meluncurkan Migas Indonesia 4.0 (IOG 4.0) pada tahun 2020, yang merupakan rencana strategis untuk mencapai target tahun 2030.

Seperti diketahui, ICIUOG Forum merupakan forum partisipatif tahunan berbagai pemangku kepentingan untuk membahas implementasi dan peningkatan minyak dan gas. rencana strategis ini. Pada tahun keempatnya, ICIUOG menarik sekitar 3.000 peserta dari 17 negara.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah