Investasi Industri Hulu Migas Indonesia Meroket, Ini Proyeksi Masa Depan yang Cerah

- 30 September 2023, 11:35 WIB
Nanang Abdul Manaf, Wakil Kepala SKK Migas (kiri), Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (tengah) dan Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto (kanan), saat konferensi pers 4th ICIUOG 2023, di Nusa Dua, Bali, 20 September 2023.
Nanang Abdul Manaf, Wakil Kepala SKK Migas (kiri), Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (tengah) dan Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto (kanan), saat konferensi pers 4th ICIUOG 2023, di Nusa Dua, Bali, 20 September 2023. /Foto: Dwi Christianto/Portal Lebak/

"Faktanya, rekor pertumbuhan investasi ini dinilai signifikan dibandingkan dengan pertumbuhan investasi global yang hanya sebesar 5,4 persen, yang merupakan tren positif bagi lingkungan investasi hulu migas di Indonesia," paparnya.

Menurut Nanang, masa depan cerah industri hulu migas juga terlihat melalui banyaknya proyek yang dijalankan dan akan membuahkan hasil di tahun-tahun mendatang.

Baca Juga: Medco Energi Jadi Jawara, Sabet 4 Penghargaan dari SKK Migas di ICIUOG 2023

Sedangkan untuk tahun ini, hingga September 2023, terdapat 5 proyek yang sedang dilaksanakan dari total 11 proyek yang sedang berjalan, dengan total modal investasi sebesar 709 juta USD.

Secara spesifik, sebagian besar proyek tersebut merupakan proyek gas, yakni 6 proyek dengan perkiraan total tambahan produksi sekitar 454 juta kaki kubik per hari (MMscfd). Lalu ada lima proyek minyak dengan total tambahan kapasitas produksi 19,1 ribu barel per hari (BPH).

Selain itu, 6 proyek strategis hulu migas juga sedang dilaksanakan. Pertama Mako diproduksi Conrad Asia, lalu Hidayah tempat Petronas Carigali Madura II Ltd bekerja, proyek migas laut dalam alias Indonesia Deepwater Developer (IDD) kini dimiliki modus manajemen ENI.

Baca Juga: Jokowi Berbisik kepada Ganjar Pranowo: Jamin Kedaulatan Pangan Begitu Dilantik Jadi Presiden Terpilih

Proyek selanjutnya adalah gas Abadi Masela. Lalu ada proyek Tangguh Train 3 dan Kido Red Smoke yang dilaksanakan Genting Oil. Keenam proyek ini akan menjadi tulang punggung peningkatan investasi dan produksi migas di masa depan.

Tidak berhenti di situ: LTP juga memberikan perkiraan produksi tambahan dari operasi pemulihan minyak yang ditingkatkan secara berkelanjutan (EOR).

Saat ini terdapat 12 proyek EOR yang sedang dilaksanakan dengan perkiraan total cadangan tambahan sekitar 950 juta barel setara minyak dan perkiraan biaya investasi sebesar 4,61 miliar USD.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah