Investasi Industri Hulu Migas Indonesia Meroket, Ini Proyeksi Masa Depan yang Cerah

- 30 September 2023, 11:35 WIB
Nanang Abdul Manaf, Wakil Kepala SKK Migas (kiri), Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (tengah) dan Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto (kanan), saat konferensi pers 4th ICIUOG 2023, di Nusa Dua, Bali, 20 September 2023.
Nanang Abdul Manaf, Wakil Kepala SKK Migas (kiri), Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (tengah) dan Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto (kanan), saat konferensi pers 4th ICIUOG 2023, di Nusa Dua, Bali, 20 September 2023. /Foto: Dwi Christianto/Portal Lebak/


PORTAL LEBAK - Masa depan industri hulu migas Indonesia tampak cerah. Optimisme yang tinggi tersebut berhasil dipertahankan mengingat jelasnya indikator pelaksanaan investasi dalam beberapa tahun terakhir, penyelesaian proyek-proyek besar dan rencana pengembangan industri hulu migas termasuk penerapan emisi rendah melalui penerapan teknologi.

Dalam pidato pembukaan Indonesia International Upstream Migas Conference (ICIOG) ke-4 2023 di Bali beberapa waktu lalu, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, untuk mencapai target produksi migas pada tahun 2030, diperlukan investasi yang lebih besar membutuhkan dana 20 miliar dolar per tahun.

SKK Migas menargetkan realisasi investasi sebesar 15,5 miliar USD pada akhir tahun 2023, lebih tinggi 28 persen dibandingkan realisasi investasi pada tahun 2022 yang mencapai 12,1 miliar USD.

Baca Juga: SKK Migas Mendorong Digitalisasi di Bidang Asuransi, Manajemen Risiko, dan Investigasi

Jika berhasil, investasi tahun ini akan menjadi pencapaian terbesar dalam lima tahun terakhir. Hal ini mencakup berbagai kegiatan pendukung, misalnya pengeboran sumur pengembangan dengan target rata-rata pengeboran 1.115 sumur per tahun. Total pada tahun 2030, terdapat 8.923 sumur yang perlu dibor.

Target pengeboran yang tinggi tersebut tentunya memerlukan dukungan dari industri migas. Hal ini juga dapat menjadi peluang bagi entitas ekonomi lokal untuk berpartisipasi dalam banyak proyek hulu migas.

Strategi Jangka Panjang SKK Migas

Nanang Abdul Manaf, Wakil Kepala SKK Migas, mengatakan hingga saat ini strategi Program Jangka Panjang (LTP) yang diusung SKK Migas masih berjalan sesuai harapan. Jika hal ini terus dilakukan maka tujuan dapat tercapai.

Baca Juga: Meninves Bahlil Lahadalia: Pertamina Jangan Semua Mau Kelola Eksplorasi Migas, Bagi-Bagi ke Swastalah

"Hingga semester pertama tahun ini, investasi hulu migas tercatat sebesar $5,7 miliar dalam waktu enam bulan. Pencapaian tersebut meningkat 21 persen dibandingkan investasi pada paruh pertama tahun 2022, hingga 4,7 miliar USD," ungkap Nanang.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x