Baca Juga: Konferensi Internasional Perdamaian Ke-3, Serukan Selamatkan Bumi dari Kerusakan Lingkungan
Untuk mencapai target itu, Inez menegaskan selayaknya sebuah kerja ekosistem, kolaborasi multipihak sangat penting dilakukan agar mencapai tujuan bisnis keberlanjutan. Inilah yang terus dilakukan Supernova Ecosystem bersama dengan para mitranya, seperti Lingkar Temu
Kabupaten Lestari (LTKL), Koalisi Ekonomi Membumi (KEM) serta para lembaga multipihak lainnya.
“Kami menginisiasi konsep dan kerangka kerja Value Chain Collaboration Canvas (VC3) demi mendorong dan memfasilitasi kolaborasi berkelanjutan antar pelaku ekosistem dengan fokus pada sektor agroforestri dan komoditas," kata Inez.
"Sebagai lembaga bagian dari KEM, kelompok kerja Konstelasi Akselerator Supernova Ecosystem memimpin dan membantu pendampingan UMKM
Hijau. Sedangkan kelompok kerja Equatora Capital memimpin di kelompok kerja penggalangan dana,” paparnya.
Menurut Inez, target kerja yang akan diraih Supernova Ecosystem merupakan jadi upaya demi mendorong perkembangan UMKM Hijau agar menciptakan pertumbuhan ekonomi yang adil dan merata pun, mampu menjawab persoalan lingkungan.
Baca Juga: Hong Kong Konfirmasi Kasus Pertama Infeksi Virus B pada Manusia Setelah Pasien Dirawat 15 Hari
Tantangan Perkembangan Bisnis Berkelanjutan di Indonesia
Ahli Ekonom dan Lingkungan Dr. Mubariq Ahmad, pada sesi diskusi menyatakan ada tantangan untuk mengembangkan UMKM Hijau atau bisnis berkelanjutan, baik yang dijalani para pemilik usaha serta oleh pemilik modal.
“Tantangan pertama, demi mengembangan UMKM Hijau dari segi penyedia dana, yakni belum banyak pendanaan dari sektor pemerintah yang ingin fokus demi mengembangkan UMKM Hijau dan terbatasnya ketersediaan fasilitas investasi berdampak bagi pemilik usaha,” pungkas Mubariq.
Selanjutnya, tantangan kedua yakni tak adanya kesadartahuan atas penggunaan bank konvensional dan kemampuan untuk mengaksesnya dari pemilik usaha.