Belum Pastikan Tanggal Vaksinasi, Presiden Iran Rouhani Berharap Vaksin Covid-19 Segera Tiba

3 Januari 2021, 21:25 WIB
Ilustrasi vaksin* //Pixabay

PORTAL LEBAK - Disaat negara-negara lain hampir selesai melakukan uji klinis vaksin yang akan disalurkan ke masyarakat, bahkan sudah ada negara yang telah memulai vaksinasi. Pemerintah Iran sama sekali belum menerima vaksin yang sudah dibelinya.

Sebelumnya, Pemerintah Iran telah membayar sekitar 244 dolar Amerika Serikat untuk pembelian 16,8 juta dosis vaksin dari COVAX yang sudah mengantongin lisensi internasional. Akan tetapi otoritas kesehatan Iran belum bisa mengumumkan secara pasti kapan vaksin virus corona itu akan dikirim.

Pemerintah Iran Hassan Rouhani berharap vaksin Covid-19 segera tersedia di negaranya dalam beberapa minggu ini dan secepatnya vaksinasi bisa segera dimulai, seperti yang dilansir media lokal di Iran, IRNA, pada 3 Januari 2021.

Baca Juga: Ilmuwan Luar Angkasa Temukan 5 Penemuan Hebat di Tahun 2020

Baca Juga: Masih Pandemi Covid-19, Ini Alternatif Aktivitas Liburan di Rumah Saja

Dalam rapat koordinasi ekonomi Presiden Iran Hassan Rouhani mendesak Bank Sentral Iran, Kementerian Luar Negeri, Organisasi Perencanaan dan Anggaran, bersama dengan Kementerian Kesehatan Iran untuk mematangkan rencana pembelian dan pengadaan vaksin sesegera mungkin ke Iran.

Pemerintah Iran baru membuat RUU anggaran tahun depan dan akan menerapkan kebijakan yang otoriter untuk memulihkan ekonomi masyarakat dan ekonomi nasional.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Iran Kianoush Jahanpour mengatakan sudah ada empat cara mendatangkan vaksin ke negaranya.

Membuat peraturan untuk memproduksi vaksin bersama negara lain telah diupayakan pemerintah Iran. Kianoush mencatat bahwa Iran menetapkan syarat untuk melakukan uji klinis vaksin harus diproduksi bersama dan teknologinya harus dibagikan ke Iran.

Baca Juga: Tercatat 2.925 Bencana Alam dengan Korban 370 Jiwa Sepanjang Tahun 2020 

Baca Juga: Alex Asmasoebrata Tutup Usia, Andra Ungkap Kesedihan Mendalam di Instagramnya

Saat ini sebuah institusi Kuba telah berkolaborasi dengan Pasteur Institute of Iran, salah satu pusat penelitian medis tertua di Iran dan Timur Tengah.

Uji klinis fase pertama di Kuba berhasil diselesaikan, fase kedua saat ini masih berjalan dibawah pengawasan Institut Pasteur Iran. Dan pada bulan mendatang uji klinis vaksin patungan tersebut akan dilanjutkan di Iran.

Nantinya vaksinasi di Iran akan dimulai memprioritaskan staf medis dan warga yang sudah lanjut usia.

Saat ini (data worldmeter.info per 3 Januari 2020), Iran menjadi negara kesembilan dengan jumlah kematian terbanyak di dunia akibat Covid-19, yaitu 55.540 jiwa. Dan memiliki total 1,243,434 kasus infeksi virus Corona.***

Editor: Muhamad Al Azhari

Sumber: worldometers.info IRNA

Tags

Terkini

Terpopuler