Seorang Ulama Perempuan Berumur 65 Tahun Ditangkap Intelijen Arab Saudi Karena Mengajar Alquran di Rumahnya

16 Februari 2021, 18:46 WIB
Perempuan Arab Saudi belajar Al Qur'an /Foto: islami.co/

PORTAL LEBAK - Petugas keamanan Arab Saudi baru-baru ini menangkap seorang ulama perempuan terkenal berusia 65 tahun di Mekkah.

Adalah Aisha Al-Muhajiri, yang saat itu ditangkap oleh 20 orang anggota intelijen Arab Saudi karena berdakwah dan mengajar Al-Qur'an di rumahnya.

Menurut sebuah organisasi yang fokus pada hak asasi manusia yaitu Prisoners of Conscience, mengungkapkan, ada dua wanita lainnya yang ditangkap bersama Aisha Al-Muhajiri.

Baca Juga: Viral Video Hamish Daud Punguti Sampah, Raisa: Kok Kayak Kenal ya!

Baca Juga: SNMPTN 2021, Yuk Intip 20 Jurusan Paling Diminati di Universitas Brawijaya dan Kuota Penerimaan

"Satu dari dua wanita itu berusia 80 tahun, sementara keluarga wanita lainnya menolak untuk mengungkapkan informasi apapun," ungkap Prisoners of Conscience, seperti yang dikutip PortalLebak.com dari Middle East Monitor.

Belakangan sejumlah ulama, aktivis, dan kritikus telah ditangkap dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan ulama ulama terkenal dan dihormati juga pernah ditahan karena mengomentari kebijakan pemerintah Arab Saudi.

Banyak yang dikenal sebagai reformis dan karenanya dipandang sebagai ancaman oleh penguasa de facto Putra Mahkota Mohammed Bin Salman.

Baca Juga: Terlibat ISIS, Seorang Wanita Bersama Dua Anaknya Ditangkap Saat Hendak Melewati Perbatasan

Baca Juga: Lockdown Hari Pertama di Auckland, 1494 Kendaraan Diusir dan 1 Orang Ditangkap

Penangkapan yang dilakukan pemerintah Arab Saudi ini memang sudah lama berlangsung, dengan maksud untuk menghentikan pengaruh mereka.

Inisiatif kebijakan luar negeri Bin Salman dan upayanya untuk memodernisasi kerajaan telah menjadi sasaran khusus para kritikus tersebut.

Bahkan para sarjana asing tidak lolos di bawah tindakan keras itu. Aimidoula Waili dari minoritas Muslim Uyghur yang dianiaya di China ditangkap oleh otoritas Saudi pada November atas permintaan pemerintah China.

Setelah ditahan di China beberapa tahun lalu sebelum melarikan diri ke Turki, Waili dilaporkan berisiko dideportasi ke China.***

Editor: Jefry Agustinus Alexander B

Sumber: Middle East Monitor

Tags

Terkini

Terpopuler