Tentara Myanmar Gunakan TikTok Untuk Mengancam Para Demonstran

4 Maret 2021, 20:31 WIB
Ilustrasi logo aplikasi TikTok di smartphone. /Foto: pixabay/

PORTAL LEBAK – Tentara dan polisi bersenjata di Myanmar menggunakan TikTok untuk menyampaikan ancaman pembunuhan kepada pengunjuk rasa, atas kudeta yang terjadi bulan lalu.

Aplikasi berbagi video asal Cina tersebut mengumumkan bahwa mereka telah menghapus konten yang memicu kekerasan tersebut.

Kelompok digital Myanmar ICT For Development (MIDO) mengatakan telah menemukan lebih dari 800 video pro-militer yang mengancam pengunjuk rasa, pada saat pertumpahan darah dan menyebabkan sebanyak 38 orang tewas pada Rabu, 3 Maret 2021 menurut PBB.

Baca Juga: Ini yang Dilakukan The Blues Setelah Dianggap Erling Haaland Bukan Sebagai Klub Terbaik Eropa Saat Ini

Baca Juga: Enam Anggota FPI Baru Jadi Tersangka, Namun Bareskrim Polri Segera Hentikan Perkara

“Itu hanya puncak gunung es,” kata Direktur eksekutif MIDO Htaike Htaike Aung, yang mencatat bahwa ada “ratusan” video tentara dan polisi berseragam di aplikasi TikTok. Seorang juru bicara tentara dan junta Myanmar tidak menanggapi permintaan komentar atas hal ini.

Dikutip Portallebak.com dan Reuters ada satu video yang telah ditinjau, menunjukkan seorang pria berseragam tentara mengarahkan senapan serbu ke kamera dan berbicara kepada pengunjuk rasa: “Saya akan menembak di wajah anda…dan saya menggunakan peluru sungguhan.”

“Saya akan berpatroli di seluruh kota malam ini dan saya akan menembak siapa pun yang saya lihat…Jika anda ingin menjadi martir, saya akan memenuhi keinginan anda.”

Baca Juga: Pesona Semburan Api, Roket Starship Buatan Elon Musk

Baca Juga: 4 Dari 8 Negara Telah Dikonfirmasi FIFA Dalam Penawaran Tuan Rumah Piala Dunia 2030

Informasi tersebut belum dapat dikonfirmasi kebenarannya, tentang siapa pria berseragam yang ada di dalam video TikTok tersebut.

TikTok adalah platform media sosial terbaru yang mengalami perkembangan tentang konten yang mengancam atau ujaran kebencian di Myanmar.

Raksasa teknologi Amerika Serikat, Facebook, sekarang telah melarang semua halaman yang terkait dengan tentara Myanmar. Konten tersebut akan dengan sendirinya hilang.

Baca Juga: Hari Ini Presiden Jokowi Akan Resmikan Waduk Sindangheula dan Kampus Untirta di Serang

Baca Juga: Resmi! Kartu Prakerja Gelombang 13 Sudah Dibuka, Simak Syarat dan Panduannya

TikTok mengatakan dalam sebuah pernyataan “Kami memiliki Pedoman Komunitas yang jelas, yang menyatakan kami tidak mengizinkan konten yang menghasut kekerasan atau informasi yang salah yang menyebabkan kerugian…Terkait dengan Myanmar, kami telah dan terus segera menghapus semua konten yang memicu kekerasan atau menyebarkan informasi yang salah, dan secara agresif memantau untuk menghapus konten apa pun yang melanggar pedoman kami.”

Kebijakan TikTok melarang menampilkan senjata kecuali berada di ‘lingkungan yang aman’.

Reuters sendiri mengatakan telah meninjau lebih dari selusin video di mana pria berseragam, terkadang mengacungkan senjata, mengancam akan melukai pengunjuk rasa yang menyerukan pembatalan kudeta dan pembebasan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi.

Baca Juga: Enam Anggota FPI Ditetapkan Sebagai Tersangka, Meski Telah Tewas di Km 50

Baca Juga: Gunung Pacaya Erupsi Bersifat Ledakan, Muntahkan Bola Api Panas

Beberapa video telah dilihat puluhan ribu kali. Sejumlah video yang telah ditinjau juga telah dihapus. Dan beberapa video tersebut menggunakan tagar yang berkaitan dengan selebriti Amerika Serikat.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler