Paus Fransiskus Ke Irak, Kunjungan Paling Beresiko Bagi Keselamatannya

5 Maret 2021, 17:36 WIB
Paus Fransiskus melambaikan tangan sesaat sebelum pesawatnya lepas landas dari Roma Menuju Baghdad dalam kunjungan ke Irak. /Foto: REUTERS/REMO CASILLI/

PORTAL LEBAK - Paus Fransiskus meninggalkan Roma pada hari Jumat 5 Maret 2021, untuk memulai kunjungan empat hari ke Irak. Ini menjadi perjalanan luar negeri paling berisiko sejak pemilihannya pada tahun 2012 dan kunjungan pertama seorang paus ke negara di Timur Tengah itu.

Paus yang berusia 84 tahun itu, betolak dari Roma bersama pesawat Alitalia bersama rombongannya, seorang petugas keamanan, dan sekitar 75 jurnalis. Paus meninggalkan bandara Leonardo da Vinci, di Roma, untuk penerbangan selama 2 jam ke ibu kota Irak, Baghdad.

Otoritas Irak pun segera mengerahkan ribuan personel keamanan tambahan, untuk melindungi Francis selama kunjungan tersebut. Kunjungan ini terjadi setelah serentetan serangan roket dan bom bunuh diri, yang menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan Paus.

Baca Juga: Ikatan Cinta 5 Maret 2021: Gawat! Nino Sudah Tahu Reyna Anak Kandungnya, Kebongan Elsa Kembali Terbongkar

Baca Juga: 5 Manfaat Bawang Untuk Perawatan Rambut, Ada Bawang Bombay

Seperti PortalLebak.com lansir dari Reuters, Bendera Irak dan Kota Vatikan berkibar di luar bandara Baghdad, untuk menyambut kedatangannya.

Rencana kunjungan Paus, akan mencakup empat kota di utara dan selatan Irak. Rombongan akan terbang dengan pesawat, helikopter, dan mungkin mobil lapis baja, ke daerah-daerah yang tidak dapat dijangkau oleh sebagian besar pejabat asing, apalagi dalam waktu yang sesingkat itu.

Paus akan menggelar Misa di sebuah gereja Baghdad, bertemu dengan ulama Muslim Syiah Irak, di kota selatan Najaf dan melakukan perjalanan ke utara ke Mosul.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Menyasar Beberapa Dinas di Pemerintah Kabupaten Lebak

Baca Juga: Seni Mendaki Gunung, Bertahan di Cuaca Ekstrim dan Sampai Puncak

Alhasil, para tentara Irak harus mengosongkan jalan-jalan untuk alasan keamanan seperti tahun lalu saat perdana menteri Irak berkunjung ke kawasan tersebut.

Kota Mosul dikenal sebagai bekas benteng pertahanan Negara Islam (ISIS-Red), kondisi gereja serta bangunan lain di sana, masih rusak pascakonflik.

Sejak kekalahan militan ISIS pada tahun 2017, Irak telah mengalami tingkat keamanan yang lebih tinggi, meskipun kekerasan terus berlanjut. Kekerasan seringkali terjadi dalam bentuk serangan roket oleh milisi yang bersekutu dengan Iran terhadap target AS, dan tindakan militer AS sebagai balasannya.

Baca Juga: Seni Mendaki Gunung, Bertahan di Cuaca Ekstrim dan Sampai Puncak

Baca Juga: Waspada, Berbagai Modus Penipuan Vaksin Covid-19

Padahal sebelumnya, pada Rabu 3 Maret 2021 pagi, 10 roket menghantam pangkalan udara yang menampung pasukan AS, koalisi, dan Irak. Meski demikian, beberapa jam setelah serangan itu, Paus menegaskan kembali bahwa dia akan pergi ke Irak.

Perjalanan itu merupakan yang ke-33 bagi paus di luar Italia. Dia dijadwalkan kembali ke Roma pada Senin pagi.

Kelompok bersenjata ISIS juga tetap menjadi ancaman. Pada Januari 2021, serangan bunuh diri yang diklaim oleh kelompok militan Sunni, menewaskan 32 orang dalam serangan paling mematikan di Baghdad, selama bertahun-tahun.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler