PORTAL LEBAK - Pemerintah Mesir melakukan hal terumit dalam menangani benda bersejarah negara tersebut setelah sebelumnya telah memindahkan 22 mumi kerajaan Mesir kuno (18 raja Firaun dan 4 ratu) ke rumah baru mereka di Museum Nasional Mesir, kota Kairo.
Mesir memindahkan sebuah kapal besar berusia 4.600 tahun milik Raja Khufu dari lokasi penemuannya di selatan Piramida Cheops, sebuah piramida terbesar dari tiga Piramida Giza, menuju ke Grand Egyptian Museum (GEM) atau biasa disebut dengan Museum Giza,
Perahu yang dinamakan Perahu Matahari itu akan berakhir selamanya di Museum Giza sejak ditemukan pada 1954 oleh seorang arkeolog bernama Kamal El Mallakh.
Baca Juga: Forum Internasional Bertema Wanita Penghibur Digelar Pemerintah Kota Seoul Secara Online
Pemerintah Mesir beralasan pemidahan perahu tersebut untuk melindungi artefak dan melestarikan sejarah Mesir kedepannya.
"Melindungi dan melestarikan artefak organik terbesar dan tertua yang terbuat dari kayu dalam sejarah umat manusia untuk generasi mendatang," kata Kementerian Pariwisata dan Purbakala, seperti yang dikutip PortalLebak.com dari Africa News.
Persiapan untuk memindahkan artefak ini menghabiskan waktu berbulan-bulan dengan sangat teliti, bahkan pengelola Museum Giza tidak menerima pengunjung sejak awal Agustus 2021 hanya untuk menyiapkan diri menerima artefak besar tersebut.
Baca Juga: 800 Orang Disuntik Vaksin Covid-19 Palsu Merek AstraZeneca, 99 Persen Berisi Air
Perahu Matahari peninggalan Raja Khufu ini terbuat dar ikayu cedar yang memiliki berat 20 ton dengan panjang 42 meter. Perahu diangkut menggunakan sebuah kereta dengan gerbong yang dibuat secara khusus.
Raja Khufu merupakan dinasti keempat Firaun dan diketahui pernah memerintah lebih dari 4.000 tahun. Dalam kepercayaan kerajaan Mesir kuno Perahu Matahari tidak digunakan sebagai alat transportasi air melainkan disimpan di dalam makam raja Firaun.
Perahu Matahari ditujukan sebagai transportasi bagi arwah raja Firaun melintasi langit untuk bertemu dengan Dewa Matahari Ra.***