PORTAL LEBAK - Ilmuwan Jepang menemukan sebuah vaksin yang diklaim dapat hentikan penuaan dini dan cegah berbagai penyakit yang biasa dialami manusia di umur senja.
Tim ilmuwan Jepang dibalik vaksin ini dipimpin oleh Profesor Toru Minamino dari Universitas Juntendo. Tim kemudian menerbitkan hasil penemuan mereka ke jurnal Nature Aging.
Di laboratorium tim peneliti menyuntikan vaksin baru tersebut kepada seekor tikus dan hasilnya menunjukkan penurunan jumlah sel penuaan yang disebut para ahli sebagai Sel Zombie.
Baca Juga: Kecelakaan Helikopter Mi-17 V5 Tewaskan Panglima Militer Bersama Istrinya
Dilansir PortalLebak.com dari Japan Times, sel zombie ini jumlahnya memang akan terus bertambah banyak seiringan dengan bertambahnya usia manusia.
Selain itu sel zombie juga terkait dengan beberapa penyakit umum pada manusia usia tingkat lanjut seperti radang sendi, diabetes, pengerasan pembuluh darah, atau bahkan kanker.
"Kami berharap vaksin akan diterapkan pada pengobatan pengerasan arteri, diabetes, dan penyakit terkait penuaan lainnya," kata Minamino.
Baca Juga: Begini Kisah Pasangan Transantlantik yang Belum Pernah Bertemu Kemudian Menikah Melalui Zoom Meeting
Lebih lanjut mengenai sel zombie, sel ini sebenarnya bukan sel baru yang diproduksi tubuh manusia, melainkan sel lama yang sudah berhenti membelah diri tetapi tidak mati.
Sel ini tetap aktif namun mereka bekerja merusak sel-sel sehat yang berada di dekat sel zombie dengan cara melepaskan bahan kimia yang menyebabkan peradangan.
Tim ahli menemukan lonjakan protein yang dikandung dalam sel-sel tua pada manusia dan tikus sehingga tim dapat menciptakan vaksin peptida berdasarkan asam amino yang membentuk protein baru.
Baca Juga: Jumlah Masjid Sangat Sedikit, Umat Muslim di Kota Gurugram Dilarang Sholat Jumat di Area Terbuka
Vaksin penemuan tim Minamino memungkinkan tubuh untuk membuat antibodi terhadap sel zombie yang diproduksi oleh sel darah putih.
Tikus yang diberi vaksin pun menunjukkan perlambatan pelemahan fisik daripada tikus yang tidak diberi vaksin penemuan baru tersebut.
Mengenai efek samping vaksin, tim ilmuwan mengklaim bahwa vaksin barunya memiliki efek samping yang sangat minim dibanding obat-obatan anti penuaan atau alat anti penyakit kanker yang beredar di pasaran.***