Ukraina Menuduh Moskow Sebagai 'Penjajah', Setelah Rusia Ungkap Niatnya di Ukraina Selatan

24 April 2022, 04:00 WIB
Pemandangan menunjukkan kendaraan lapis baja yang hancur selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina 22 April 2022. /Foto: REUTERS/ALEXANDER ERMOCHENKO/

PORTAL LEBAK - Pemerintah Rusia menyatakan ingin mengambil kendali penuh atas Ukraina selatan, ungkap seorang jenderal Rusia pada Jumat, 22 April 2022.

Ini sebuah pernyataan yang menurut pemerintah Ukraina sebagai kebohongan atas pernyataan Rusia sebelumnya, bahwa mereka tidak memiliki ambisi penguasaan teritorial.

Wakil komandan distrik militer pusat Rusia, Rustam Minnekayev, dikutip oleh kantor berita negara Rusia mengatakan hal tersebut.

Baca Juga: Rusia Ultimatum: Menyerah atau Berakhir Mati, Tapi Ukraina Minta Pembicaraan Untuk Evakuasi Warga Mariupol

Dia mengungkapkan kontrol penuh atas Ukraina Selatan akan memberi Moskow, akses ke Transnistria, bagian Moldova yang diduduki Rusia di barat.

Itu akan memotong seluruh garis pantai Ukraina dan berarti pasukan Rusia mendorong ratusan mil ke barat melewati garis saat ini, melewati kota-kota pesisir utama Ukraina, Mykolaiv dan Odesa.

Moskow mengatakan sedang melakukan "operasi militer khusus" untuk mendemiliterisasi Ukraina dan membebaskan penduduknya dari nasionalis yang berbahaya.

Baca Juga: Tidak Ada Perjanjian Gencatan Senjata, Serangan Rusia ke Ukraina berlanjut di Kharkiv

Ukraina dan sekutu Baratnya, dilansir PortalLebak.com dari Reuters, menyebut invasi Rusia sebagai perang agresi yang tidak dapat dibenarkan.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan pernyataan Minnekayev menunjukkan invasi Rusia ke Ukraina "dimaksudkan hanya sebagai permulaan".

"Dan kemudian mereka ingin menangkap negara lain," katanya. "Semua bangsa yang, seperti kita, percaya pada kemenangan hidup atas kematian harus berjuang bersama kita," paparnya.

Baca Juga: Pemerintah Ukraina: Pertempuran Sengit dengan Rusia Berkecamuk di Sekitar Pabrik Baja Mariupol

"Mereka harus membantu kita, karena kita adalah barisan pertama. Dan siapa yang akan datang selanjutnya?" tanyanya lagi.

Di Twitter, kementerian pertahanan Ukraina mengatakan Rusia sekarang "mengakui bahwa tujuan dari 'fase kedua' perang.

Ini bukanlah kemenangan atas mitos Nazi, tetapi hanya pendudukan Ukraina timur dan selatan. Imperialisme seperti apa adanya."

Baca Juga: LKC Dompet Dhuafa Gelar Pengobatan Gratis dan Pembagian Paket Nutrisi Balita di Pesisir Banten

Minnekayev mengatakan penutur bahasa Rusia ditindas di Transnistria, sesuatu yang ditolak oleh pemimpin Moldova dan Barat.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jalina Porter menolak komentar spesifik kepada Reuters, atas pernyataan Minnekayev tersebut.

Tetapi Porter mengatakan Washington dengan tegas mendukung kedaulatan Moldova dan "mewaspadai" peristiwa di lapangan.

Baca Juga: Jennie BLACKPINK Berpesta Dengan Sesama Selebriti Di Los Angeles AS, Para Fans Bilang: Dia Sangat 'Hot'

"Tidak ada yang boleh tertipu oleh pengumuman Kremlin," ujar Porter.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menolak berkomentar ketika ditanya apakah Rusia telah memperluas tujuan operasinya dan bagaimana Moskow melihat masa depan politik Ukraina selatan.

Di Washington, Menteri Luar Negeri Antony Blinken bertemu dengan Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal membahas kebutuhan mendesak Ukraina.

Zelenskiy mengatakan sekutu akhirnya mengirimkan senjata yang diminta Kyiv dan mereka akan membantu menyelamatkan ribuan nyawa.

Baca Juga: Para Anggota BTS Buat 'Kekacauan' di Teaser Baru 'BTS Island: In the SEOM'

Presiden A.S. Joe Biden mengatakan pada hari Kamis bahwa dia telah mengizinkan tambahan $ 800 juta dalam bantuan militer untuk Ukraina.

Termasuk artileri berat, amunisi dan drone taktis. Kanada mengatakan pada hari Jumat bahwa pihaknya telah memberikan artileri berat ke Ukraina.

Seorang pejabat senior Uni Eropa mengatakan beberapa minggu ke depan kemungkinan akan menentukan.

Baca Juga: Sepuluh Hari Jelang Lebaran 2022, 153.670 Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek

"Ini bukan dongeng dengan akhir bahagia yang akan segera terjadi," katanya kepada wartawan.

"Kami kemungkinan besar akan melihat peningkatan yang sangat signifikan di intensitas serangan militer Rusia di timur, kami mungkin akan melihat intensifikasi serangan militer Rusia di sepanjang pantai." ujarnya.

Militer Ukraina mengatakan pasukan Rusia telah meningkatkan serangan di sepanjang garis depan di timur dan berusaha melakukan serangan di wilayah Kharkiv, di utara target utama mereka, Donbas.

Baca Juga: Para Anggota BTS Buat 'Kekacauan' di Teaser Baru 'BTS Island: In the SEOM'

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan pasukannya telah merebut gudang senjata besar di wilayah Kharkiv.

Ia juga melaporkan mengenai lusinan target di wilayah Donetsk dan Kharkiv pada hari Jumat.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler