Ledakan bom bunuh diri di Masjid Kabul Afghanistan, Tewaskan Lebih 50 orang

30 April 2022, 08:39 WIB
Pria Afghanistan melarikan diri di dekat lokasi ledakan di Masjid Khalifa Sahib di Kabul. /Foto: REUTERS/ALI KHARA/


PORTAL LEBAK - Sebuah ledakan dahsyat dari bom bunuh diri menewaskan lebih dari 50 jemaah setelah salat Jumat, di sebuah masjid Kabul, Afghanistan.

Ini diungkapkan pemimpin Afghanistan, terkait serangkaian serangan terhadap sasaran sipil di Afghanistan, selama bulan suci Ramadhan.

Ledakan itu menghantam Masjid Khalifa Sahib, di barat ibukota pada sore hari, kata Besmullah Habib, wakil juru bicara kementerian dalam negeri Afghanistan.

Baca Juga: Taliban Menyatakan Perempuan Afghanistan dapat Belajar di Universitas Tapi Kelas Harus Terpisah

Dia menyatakan awalnya beberapa pejabat mengkonfirmasi jumlah korban tewas adalah 10 orang.

Serangan itu terjadi saat jamaah di masjid Sunni, tempat berkumpul setelah salat Jumat, dalam sebuah jemaah yang dikenal sebagai Zikr.

Sebuah tradisi zikir yang dilakukan oleh beberapa Muslim tetapi dipandang sesat, oleh beberapa kelompok Sunni garis keras.

Baca Juga: Saat Barat Perimbangkan bantuan untuk Afghanistan, China dan Pakistan dengan cepat Beri bantuan

Sayed Fazil Agha, kepala masjid, mengatakan seseorang yang mereka yakini sebagai pelaku bom bunuh diri bergabung dengan mereka di upacara itu dan meledakkan bahan peledak.

"Asap hitam membumbung dan menyebar ke mana-mana, mayat ada di mana-mana," katanya kepada Reuters, dikutip PortalLebak.com.

"Saya sendiri selamat, tetapi kehilangan orang yang saya cintai," tambah Agha seraya menyatakan keponakannya termasuk di antara yang tewas.

Baca Juga: BTS dan HYBE Edu Luncurkan Tantangan WORKOUT with BTS

Seorang Warga, Mohammad Sabir bersaksi dia melihat orang-orang yang terluka dimasukkan ke dalam ambulans.

"Ledakannya sangat keras, saya pikir gendang telinga saya pecah," katanya.

Sebuah sumber kesehatan Afghanistan mengungkapkan rumah sakit telah menerima 66 mayat dan 78 orang terluka sejauh ini.

Misi Amerika Serikat dan PBB di Afghanistan mengutuk serangan itu, terakhir mereka menilai itu adalah bagian dari peningkatan kekerasan di beberapa pekan terakhir.

Baca Juga: Puncak Arus Mudik, One Way Berlaku Sejak Jumat Malam Hingga 8 Pagi Pada Sabtu 30 April 2022

Tujuan misi itu, menargetkan minoritas dan menambahkan setidaknya 2 anggota staf PBB dan keluarga mereka berada di masjid di waktu serangan.

"Tidak ada kata-kata yang cukup kuat untuk mengutuk tindakan tercela ini," kata Mette Knudsen, wakil khusus Sekjen PBB untuk Afghanistan.

Rumah Sakit Darurat di pusat kota Kabul mengatakan sedang merawat 21 pasien dan dua meninggal pada saat kedatangan.

Baca Juga: Volume Arus Mudik Lalu Lintas 10 Sampai 4 Hari Jelang Lebaran 2022 di Beberapa Ruas Tol Transjawa Melonjak

Seorang pekerja di rumah sakit lain yang merawat pasien serangan mengatakan telah menerima 49 pasien dan sekitar lima mayat.

Sepuluh dari pasien berada dalam kondisi kritis, sumber tersebut menambahkan, dan hampir 20 telah dirawat di unit luka bakar.

Seorang juru bicara Taliban yang berkuasa, Zabihullah Mujahid, mengeluarkan pernyataan mengutuk ledakan itu dan mengatakan para pelaku akan ditemukan dan dihukum.

Baca Juga: Volume Arus Mudik Lalu Lintas 10 Sampai 4 Hari Jelang Lebaran 2022 di Beberapa Ruas Tol Transjawa Melonjak

Meski sejauh ini, tidak segera jelas siapa yang bertanggung jawab.

Puluhan warga sipil Afghanistan telah tewas dalam beberapa pekan terakhir dalam ledakan, beberapa di antaranya telah diklaim oleh Negara Islam.

Rumah Sakit Darurat mengatakan telah merawat lebih dari 100 pasien yang terluka dalam serangan di Kabul pada bulan April saja.

Serangan terakhir terjadi pada Jumat terakhir di bulan Ramadhan, saat sebagian besar umat Islam berpuasa, dan hari raya Idul Fitri ini.

Baca Juga: Penting Diketahui Pemudik Apa itu SPBU Modular, Bisa Dimanfaatkan di Rest Area Jalan Tol saat Arus Mudik

Taliban mengatakan mereka telah mengamankan negara itu sejak mengambil alih kekuasaan pada Agustus dan sebagian besar menghilangkan cabang lokal ISIS.
Tetapi para pejabat dan analis internasional mengatakan risiko kebangkitan militansi tetap ada.

Banyak serangan menargetkan minoritas Syiah, namun masjid Sunni juga diserang.

Bom meledak di atas dua van penumpang yang membawa Muslim Syiah di kota utara Mazar-e-Sharif pada hari Kamis.

Baca Juga: Terbang Gunakan Roket SpaceX ala Elon Musk, 4 Astronot Disambut di Stasiun Luar Angkasa Internasional

Ledakan menewaskan sedikitnya 9 orang, pada Jumat lalu.

Ada juga sebuah ledakan menghancurkan sebuah masjid Sunni selama salat Jumat di kota Kunduz, menewaskan 33 orang.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler