PBB mengutuk keras serangan rumah sakit Gaza yang menewaskan lebih dari 500 orang

18 Oktober 2023, 08:59 WIB
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengutuk keras serangan mematikan di Rumah Sakit Baptis Al-Ahli di Gaza yang menewaskan ratusan orang pada Selasa 17 Oktober 2023. /Foto: Antara/HO Anadolu/



Dokter mengangkut korban serangan Israel ke rumah sakit di Gaza. (Anadolu)

PORTAL LEBAK - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengutuk keras serangan mematikan di Rumah Sakit Baptis Al-Ahli di Gaza yang menewaskan ratusan orang pada Selasa 17 Oktober 2023.

“Saya sangat khawatir dengan kematian ratusan warga sipil Palestina dalam serangan hari ini terhadap sebuah rumah sakit di Gaza, yang sangat saya kutuk,” tulisnya di forum kemanusiaan internasional.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Ashraf al-Qudra mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa lebih dari 500 orang tewas dalam serangan udara Israel di Rumah Sakit Baptis Al-Ahli.

Baca Juga: Relawan MER-C Ungkap Serangan Israel Menewaskan 2.215 Warga Palestina

Gambar yang diposting di jejaring sosial menunjukkan mayat-mayat berserakan di lantai rumah sakit. Menurut wartawan Anadolu yang dikutip PortalLebak.com dari Antara, ribuan warga Palestina hadir di rumah sakit tersebut ketika fasilitas tersebut dibom oleh Israel.

Ribuan warga Palestina berlindung di Rumah Sakit Al-Shifa, rumah sakit terbesar di Jalur Gaza, menyusul serangan udara Israel yang sedang berlangsung, kata seorang pejabat rumah sakit pada hari Sabtu.

Ribuan Warga Belindung di RS

“Sekitar 35.000 warga Gaza berlindung di rumah sakit dari invasi Israel,” kata direktur rumah sakit Mohamed Abu Slima di Facebook. Masyarakat benar-benar panik dan takut,” katanya seraya menambahkan bahwa banyak keluarga yang mendirikan tenda di sekitar rumah sakit.

Baca Juga: PBNU Buat 7 Seruan Konflik Israel-Palestina: Warga NU laksanakan salat gaib dan salat berjamaah

Tentara Israel pada hari Jumat memperingatkan 1,1 juta penduduk Gaza utara untuk mengungsi dari rumah mereka dan segera pindah ke Jalur Gaza selatan. Seruan ini mendorong ribuan orang untuk berlindung di rumah sakit.

Setidaknya 70 warga Palestina tewas dan 200 lainnya terluka dalam serangan udara Israel yang menargetkan konvoi truk yang membawa warga Palestina yang melarikan diri dari Jalur Gaza utara menuju selatan, kata Kementerian Kesehatan yang berbasis di Gaza.

Juru bicara PBB Stéphane Dujarric memperingatkan bahwa perintah evakuasi dari Gaza utara akan menimbulkan konsekuensi kemanusiaan yang buruk bagi warga Palestina.

Baca Juga: Petugas KAI berupaya mengevakuasi fasilitas kereta api di lokasi kecelakaan KA Argo Semeru

Pasukan Israel terus melakukan serangan militer di Jalur Gaza sebagai tanggapan atas serangan militer kelompok Palestina Hamas di wilayah Israel.

Konflik dimulai Sabtu lalu ketika Hamas melancarkan Operasi Badai Al Aqsa - serangan mendadak yang mencakup serangkaian peluncuran roket dan serangan ke Israel melalui darat, laut dan udara.

Hamas mengatakan operasi tersebut merupakan pembalasan atas perebutan Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki Israel dan meningkatnya kekerasan yang dilakukan pemukim Israel terhadap warga Palestina.

Baca Juga: PT KAI meminta maaf kepada pelanggan atas gangguan akibat tergelincirnya Kereta api KA Argo Semeru

Tentara Israel kemudian melancarkan "Operasi Pedang Besi" terhadap Hamas di Jalur Gaza. Israel juga memutus pasokan air dan listrik ke Gaza.

Situasi ini menambah penderitaan masyarakat Gaza yang mengalami blokade Israel sejak tahun 2007. Sejak pecahnya perang antara Israel dan Hamas akhir pekan lalu, lebih dari 3.300 orang tewas, termasuk 1.900 warga Palestina dan 1.400 orang. Israel.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler