Rusia terkejut karena Dewan Keamanan PBB menolak gencatan senjata di Gaza

1 November 2023, 11:44 WIB
Pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai situasi Timur Tengah, termasuk permasalahan Palestina, di Markas Besar PBB, New York. (ANTARA/Xinhua/HO-PBB) /


PORTAL LEBAK - Duta Besar Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Vassily Nebenzia, mengaku terkejut dengan perilaku sebagian anggota Dewan Keamanan (DK PBB) yang tidak mendukung gencatan senjata di Gaza.

Saat berbicara pada sesi darurat Dewan Keamanan PBB mengenai situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, pada hari Senin di New York, Amerika Serikat, Nebenzia mengatakan bahwa resolusi yang hanya menyerukan moratorium kemanusiaan tidak akan membantu menyelesaikan masalah konflik di Palestina.

“Jeda kemanusiaan tidak akan membantu,” kata Nebenzia di situs resmi PBB.

“Bantuan kemanusiaan tidak dapat diberikan di tengah pertempuran sengit di lapangan; Saya harap semua orang di sini memahaminya.

Baca Juga: PBB mengutuk keras serangan rumah sakit Gaza yang menewaskan lebih dari 500 orang

Duta Besar Rusia mengungkapkan bahwa hanya 94 kendaraan bantuan telah tiba dan Israel masih memblokir bantuan kemanusiaan memasuki Gaza karena rasa putus asa tumbuh di daerah kantong Palestina yang terkepung.

“Meskipun seluruh dunia bereaksi keras, Yerusalem Barat (pemerintah Israel) telah memulai implementasi konkrit dari rencana untuk membersihkan wilayah tersebut,” katanya.

Ia mengatakan bahwa posisi Dewan Keamanan PBB telah menjadi lumpuh.
karena Amerika Serikat kini menjadikan negara tetangga Israel, Suriah, sebagai sasaran serangan Amerika.

Baca Juga: Prabowo Subianto Usulkan kepada PBB Gelar Referendum di Wilayah Konflik antara Rusia dan Ukraina

Tindakan Washington adalah ilegal dan semacamnya sebuah serangan, katanya, dapat menyebarkan konflik bersenjata ke seluruh wilayah. Sejak serangan 7 Oktober 2023, Dewan Keamanan PBB gagal menghasilkan resolusi mengenai krisis Israel-Palestina.

Ada empat rancangan resolusi yang diajukan, tetapi gagal diadopsi karena veto sejumlah anggota tetapnya, yang terdiri dari Amerika Serikat, Prancis, Inggris, China, dan Rusia.

Rancangan resolusi yang diusulkan AS mengenai "jeda kemanusiaan" gagal disahkan karena diveto China dan Rusia, sedangkan rancangan Rusia tentang “gencatan senjata kemanusiaan” tidak dapat diadopsi karena kurang didukung mayoritas anggota.

Baca Juga: Atribut PDI Perjuangan dicabut sepanjang lokasi kunjungan Presiden Jokowi di Gianyar Bali

Resolusi yang diajukan Rusia tentang gencatan senjata itu hanya mendapatkan empat suara mendukung, dua negara menolak, dan sembilan abstain.

Inggris dan AS memveto rancangan usulan Rusia ini. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sejauh ini lebih dari 8.000 warga Palestina telah terbunuh, sementara puluhan ribu lainnya terluka.***

 

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler