PORTAL LEBAK – Polisi di Myanmar menembaki pengunjuk rasa yang menentang kudeta militer bulan lalu dan menewaskan satu orang pada Jumat 5 Maret 2021. Ketika kecaman internasional menghujani junta, Dewan Keamanan PBB akan membahas mengenai krisis tersebut.
Kekerasan itu terjadi ketika junta kalah tarik-menarik karena misi kepemimpinan PBB di New York, Amerika Serikat meluncurkan sanksi baru yang mengagetkan konglomerat militer setelah kematian puluhan pengunjuk rasa sipil.
Aktivis yang menuntut pemulihan pemerintahan terpillih dari pemenang demokrasi veteran Aung San Suu Kyi mengadakan lebih banyak aksi demo di beberapa kota pada Jumat, dengan kerumunan ribuan orang mereka berbaris dengan damai di kota kedua, Mandalay.
“Zaman batu sudah berakhir, kami tidak takut kamu mengancam kami,” teriak kerumunan.
Baca Juga: Kisruh KLB Partai Demokrat, Moeldoko Malah Unggah Foto Salat Jumat
Baca Juga: Jenderal TNI Purn. Moeldoko, Ketua Umum Partai Demokrat Versi Kongres Luar Biasa
Dikutip Portallebak.com dari Reuters menurut saksi mata, kemudian polisi melepaskan tembakan untuk membubarkan kerumunan, dan satu orang ditembak di tenggorokan.
“Saya pikir dia berusia sekitar 25 tahun, tetapi kami masih menunggu anggota keluarga,” kata seorang dokter yang memeriksa korban.