Pasukan Keamanan Myanmar Kepung Pekerja Kereta Api yang Mogok, PBB Gagal Mengutuk Kudeta

- 10 Maret 2021, 14:04 WIB
LOGO PBB: PBB akan menyelidiki dugaan digunakannya senjata kimia oleh pasukan bersenjata di Suriah, laporan tersebut didapatkan dari OPCW.
LOGO PBB: PBB akan menyelidiki dugaan digunakannya senjata kimia oleh pasukan bersenjata di Suriah, laporan tersebut didapatkan dari OPCW. //KEMLU/

Baca Juga: Seleksi CPNS 2021 Dibuka, Simak Syarat dan Tahapan Pendaftarannya

Baca Juga: Presiden Bashar al-Assad dan Istri Dinyatakan Positif Covid-19, Tugas Sebagai Kepala Negara Terganggu

Dikutip Portallebak.com dari Reuters rekaman yang diposting di media sosial menunjukkan pasukan keamanan di dekat kompleks staf kereta api.  Satu orang yang terlibat dalam pemogokan mengatakan melalui telepon bahwa mereka khawatir akan segera dilakukannya tindakan keras.

“Saya pikir mereka akan menangkap kami.  Tolong bantu kami", kata orang itu, yang meminta untuk diidentifikasikan hanya sebagai Ma Su daripada nama lengkap mereka.

Dalam siaran langsung Facebook dari daerah tersebut, orang-orang meneriakkan: “Apakah kita staf bersatu?  Ya, kami bersatu", dan seorang komentator mengklaim bahwa polisi mencoba untuk menghapus barikade dan mengancam akan menembak.

Baca Juga: Kemungkinan Berhenti dari Dunia Musik, Selena Gomez: ‘Kenapa Saya Tetap Melakukan Ini?’

Baca Juga: Pemerintah Serang Hadirkan Aplikasi SIP Guna Pantau Performa ASN

Detail tidak dapat diverifikasi secara independen.  Pejabat polisi dan tentara tidak menanggapi permintaan komentar.

Di kota kedua Myanmar, Mandalay, pengunjuk rasa melakukan aksi duduk pada hari Rabu, meneriakkan: 'Resolusi harus menang'.

Pada hari Selasa, Zaw Myat Linn, seorang pejabat dari Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Suu Kyi, meninggal dalam tahanan setelah dia ditangkap, tokoh pihak kedua yang meninggal dalam tahanan dalam dua hari.

Halaman:

Editor: Didin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah