Media Korea Utara Klaim Idol Seperi BTS dan BLACKPINK Diperlakukan Layaknya Budak

- 17 Maret 2021, 10:10 WIB
Grup idol K-Pop asal Korea Selatan; BTS dan BLACKPINK asal Korea Selatan .
Grup idol K-Pop asal Korea Selatan; BTS dan BLACKPINK asal Korea Selatan . /Foto: instagram/@blackpinkofficial dan @bts.jungkook/

 

PORTAL LEBAK — Media Korea Utara diketahui baru-baru ini mengkritik sistem pelatihan para idol K-Pop, di Korea Selatan.

Mereka baru saja mengklaim bahwa grup idol seperti BTS dan BLACKPINK diperlakukan seperti budak.

Grup seperti BTS dan BLACKPINK, disebut digunakan oleh sejumlah perusahaan hiburan besar, untuk meraup keuntungan yang sangat menjanjikan.

Saluran media Korea Utara, Arirang Meari, menuliskan sebuah artikel yang menuduh para idol K-Pop populer di Korea Selatan diperlakukan tidak adil, mereka dipaksa untuk hidup layaknya seorang budak oleh perusahaan mereka.

Baca Juga: Chika Waode Pemain 'Mirna' di Ikatan Cinta, Ucap Ini untuk Pasangan Ali Syakieb dan Margin Wieheerm

Baca Juga: Anang Hermansyah Dukung Penuh Hubungan Sang Anak, Azriel: Gak Mau Buru-buru

“Baru-baru ini, seorang penyanyi terkenal di Korea Selatan telah dipaksa untuk hidup menyedihkan, oleh sebuah perusahaan besar,” tulis Arirang Meari, seperti Portallebak.com dari Koreaboo, Rabu 17 Maret 2021.

Mereka juga mengatakan bahwa perusahaan membuat para calon idol menandatangani kontrak di usia mereka yang masih sangat muda, diketahui pula bahwa sebagian dari mereka banyak yang putus sekolah.

“Penyanyi seperti BTS dan BLACKPINK menandatangani kontrak eksklusif dengan perusahaan hiburan besar seperti SM Entertainment di usia muda saat sekolah menengah, dan mereka menerima pelatihan sebagai seorang penyanyi,” lanjut tulisan Arirang Meari.

Baca Juga: Mandi Air Hangat vs Air Dingin, Mana yang Lebih Baik?

Baca Juga: Banjir Gresik, Sudah 4 Hari Air Banjir Belum Surut

Media tersebut juga mengklaim bahwa para peserta idol K-Pop yang melaksanakan pelatihan dilarang untuk bertamasya keluar dan hanya diperbolehkan untuk tidur selama 2 sampai 3 jam sehari.

Mereka juga menerima pelatihan yang sangat ketat. Keuntungan yang diperoleh para idol diduga masuk ke perusahaan, dengan kedok untuk biaya pendidikan selama masa pelatihan.

“Banyak penyanyi wanita yang menderita akibat dihina secara memalukan dan proses pelatihan yang kasar, juga memaksa mereka untuk melayani politikus dan para pembisnis secara seksual,”

“Banyak penyanyi mudah menderita tekanan mental yang besar dan hidup seperti berada di penjara tanpa jeruji besi, bahkan membuat hidup mereka sangat menyesakkan,” lanjut tulisan Arirang Meari.

Baca Juga: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mulai Mediasi Masalah AJB Bumiputera 1912

Baca Juga: Jajaran Polres Lebak, Punya Kasat Intelkam Baru

Media Korea Utara ini juga mengklaim bahwa fenomena seperti ini sudah dilaporkan oleh banyak jurnalis Korea Selatan dan saluran media Barat.

Tetapi, Media Korea Utara yang mengklaim hal demikian, kini tengah dikritik oleh netizen di Korea Selatan, mengingat polularitas para idola K-Pop asal Korea Selatan sedang berkembang di tengah kehidupan anak muda Korea Utara.***

 

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah