Situasi 'Tsunami' inveksi Virus Korona di India, Banyak Rumah sakit menolak pasien Covid-19

- 25 April 2021, 10:41 WIB
Keluarga pasien menunggu proses kremasi keluarganya yang meninggal akibat Covid-19, di sebuah lapangan krematorium, di New Delhi, India, (23/04/2021).
Keluarga pasien menunggu proses kremasi keluarganya yang meninggal akibat Covid-19, di sebuah lapangan krematorium, di New Delhi, India, (23/04/2021). /Foto: REUTERS/DANISH SIDDIQUI/

Jumlah kasus Covid-19 di India yang berpenduduk sekitar 1,3 miliar meningkat dalam semalam. Kementerian kesehatan India mengungkapkan sebanyak 346.786 pasien Covi-19 baru tercatat, dengan total 16,6 juta kasus, yang mengakibatkan sebanyak 189.544 berakhir pada kematian.

Kematian Covid-19 naik 2.624 selama 24 jam terakhir, tingkat harian tertinggi di India sejauh ini. Krematorium di seluruh Delhi menyatakan telah penuh dan meminta keluarga yang berduka untuk menunggu.

Baca Juga: Longsor Gletser dan Salju di India, 8 Tewas Ratusan Lainnya Diselamatkan Tim SAR

Rumah sakit di Delhi telah pergi ke pengadilan tinggi kota minggu ini untuk meminta pemerintah negara bagian dan federal membuat pengaturan darurat untuk pasokan medis, terutama oksigen.

"Ini tsunami. Bagaimana kita mencoba membangun kapasitas?" pengadilan tinggi Delhi meminta pemerintah negara bagian dan federal untuk menanggapi permohonan ini.

Televisi menunjukkan keluarga yang merawat orang sakit di koridor dan jalan rumah sakit sambil menunggu perhatian medis.

Baca Juga: Warga Lebak Dibuatkan Kaki Palsu oleh Dinas Sosial Kabupaten Lebak

Pengadilan meminta pemerintah untuk memastikan pasokan, serta membuat pengaturan keamanan untuk pusat kesehatan di tengah keputusasaan masyarakat.

"Kami tahu bagaimana orang bereaksi, jangan sampai ada hukum dan situasi ketidaktertiban," kata pengadilan dalam arahannya kepada pihak berwenang.

India melampaui rekor Amerika Serikat dengan angka 297.430 infeksi dalam satu hari, angkat tertinggi di mana pun di dunia pada hari Kamis 22 April 2021, menjadikannya episentrum global pandemi, meski di banyak negara lain, angkanya mulai menurun.***

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah