Kecelakaan Pesawat Militer Tewaskan 50 Orang, Filipina Selidiki Sebab Musababnya

- 6 Juli 2021, 00:35 WIB
Lokasi kecelakaan pesawat militer Filipina tipe Lockheed C-130 yang membawa pasukan dan orang sipil akan mendarat di Patikul, Provinsi Sulu, Filipina, (04/07/2021).
Lokasi kecelakaan pesawat militer Filipina tipe Lockheed C-130 yang membawa pasukan dan orang sipil akan mendarat di Patikul, Provinsi Sulu, Filipina, (04/07/2021). /Foto: via REUTERS/PHILIPPINES ARMY JFT SULU/

PORTAL LEBAK - Pihak berwenang Filipina pada hari Senin memerintahkan penyelidikan atas kecelakaan pesawat Angkatan Udara yang melampaui landasan pacu dan menewaskan 47 tentara serta tiga warga sipil dan melukai puluhan lainnya.

Beberapa penumpang di Lockheed C-130 melompat beberapa detik sebelum pesawat jatuh dan terbakar pada akhir pekan, kata para pejabat mengutip saksi mata.

Pesawat itu, yang membawa pasukan yang baru lulus untuk operasi kontra-pemberontakan, berusaha mendarat di bandara Jolo, di provinsi Sulu selatan.

Baca Juga: Lowongan Relawan Tenaga Kesehatan di Lebak Dibuka Pemerintah Daerah

Semua 96 penumpang di dalamnya telah dilaporkan, dengan 49 personel militer terluka serta empat warga sipil, di darat, ungkap juru bicara militer Mayor Jenderal Edgard Arevalo.

Dalam konferensi pers, Arevalo mengatakan pesawat itu dalam "kondisi sangat baik" dan memiliki 11.000 jam terbang tersisa, sebelum pemeliharaan berikutnya dijadwalkan.

"Kami bertekad untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dalam insiden yang sangat tragis ini, karena menurut informasi yang tersedia pesawat mengikuti protokol yang ditentukan," katanya.

Baca Juga: Bawa Sabu 17 Gram Pria di Labuhanbatu Ini Dibekuk Polisi

Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana memerintahkan penyelidikan atas bencana udara militer terburuk di negara itu dalam hampir 30 tahun.

Komando militer mengatakan tentara terbang ke bandara provinsi Jolo dari Laguindingan, sekitar 460 km (290 mil) ke timur laut, untuk dikerahkan ke batalyon mereka.

Tentara di kepulauan Filipina yang luas telah berperang lama di daerah itu melawan militan Islam dari Abu Sayyaf dan faksi-faksi lainnya.

Baca Juga: Wisata Halal Jadi Alternatif Pariwisata di Masa Pandemi Covid-19

Seperti PortalLebak.com kutip dari Reuters, tidak ada tanda-tanda pesawat itu dijatuhkan oleh tembakan gerilyawan, kata para pejabat.

"Kami meyakinkan orang-orang kami bahwa kami transparan dan hasil penyelidikan (akan tersedia) ketika selesai," tambah Arevalo, mengatakan bahwa pihak berwenang masih mencari perekam penerbangan.

Bandara Jolo memiliki landasan pacu 1.200 meter yang biasanya menggunakan penerbangan turboprop sipil.

Baca Juga: Menkes Budi Minta Rumah Sakit Konversi Tempat Tidur bagi Pasien Covid-19

Meskipun kadang-kadang beberapa penerbangan militer, menurut Otoritas Penerbangan Sipil dari Pesawat Lockheed baru saja tiba di Filipina.

Ini merupakan salah satu dari dua yang disediakan oleh pemerintah AS melalui Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan, sebuah situs web pemerintah mengatakan pada bulan Januari 2021.

Ini mengutip juru bicara Angkatan Udara yang mengatakan pesawat itu akan meningkatkan kemampuan untuk misi pengangkutan udara berat.

Baca Juga: Alur Cerita Ikatan Cinta 5 Juli 2021, Bukti Jelas Tapi Elsa Punya Jurus Berkelit

Situs web C-130.net mengatakan pesawat yang jatuh pertama kali diterbangkan pada tahun 1988.

Model tersebut adalah tipe pesawat yang tangguh, dan digunakan oleh angkatan bersenjata di seluruh dunia.

Angkatan bersenjata Filipina memiliki catatan keamanan udara yang tidak merata.

Bulan lalu sebuah helikopter 'Black Hawk' jatuh selama misi pelatihan, menewaskan enam orang.

Baca Juga: Video Viral, Tank TNI Blokade Jalan Lenteng Agung Ratusan Kendaraan Tak Bisa Lewat

Kecelakaan pesawat C-130 milik Angkatan Udara Filipina pada tahun 1993 telah menewaskan 30 orang.

Sebuah kecelakaan 2008 dari varian sipil dari pesawat Lockheed yang diterbangkan oleh Angkatan Udara Filipina menewaskan 11 orang, ungkap Jaringan Keselamatan Penerbangan.

Kecelakaan pesawat terburuk di negara itu adalah Boeing 737 Air Philippines pada tahun 2000, yang menewaskan 131 orang.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah