Penyebabnya kebakaran ini sedang diselidiki, karena api telah menghancurkan setidaknya 21 rumah dan 54 bangunan lainnya, ungkap pihak berwenang.
Akhir pekan ini, Departemen Kehutanan Oregon mencatat 5.000 lebih rumah terancam hangus, padahal sehari sebelumnya telah terdata sekitar 3.000 rumah.
Baca Juga: Pelanggar Prokes Selama PPKM Darurat di Lebak, Jalani Sidang Tipiring
Angka itu mewakili lebih banyak kawasan pemukiman, yang berpotensi terancam bahaya saat kobaran api kiatn meluas, ujar juru bicara agensi Marcus Kauffman.
Namun, lebih sedikit tempat tinggal yang berada dalam bahaya langsung, terutama di sepanjang sisi selatan kebakaran, di mana para kru lebih berhasil memadamkan.
Akibatnya, jumlah rumah yang penghuninya diwajibkan evakuasi, turun setengah menjadi lebih dari 200 pada hari Jumat, sementara sekitar 2.700 penghuni rumah lainnya, diminta tetap siaga.
Baca Juga: Pengusaha Kecil di Lebak, Minta Pemerintah Beri Solusi Kelanjutan Usahanya
Tim penghadang api, telah membuat garis penahanan sekitar 7 persen dari batas api.
Tetapi kobaran api yang ekstrim dipicu oleh kelembaban rendah, vegetasi kering dan angin kencang, memaksa petugas pemadam kebakaran untuk mundur.
Para pemadam mundur dari ujung api di hari keempat berturut-turut pada hari Jumat, ungkap para pejabat setempat.