Pemerintah yang didukung Barat dan tentara Afghanistan mencair ketika gerilyawan Islam garis keras memasuki ibukota pada 15 Agustus 2021.
Baca Juga: Forum Pimred PRMN: Sepakat Ganti Kata 'Koruptor' Jadi 'Maling', 'Rampok' dan 'Garong' Uang Rakyat
Mereka meninggalkan kekosongan administrasi yang telah memperkuat kekhawatiran keruntuhan keuangan dan kelaparan yang meluas.
Mujahid mengatakan kepada Reuters bahwa kelompok itu telah menunjuk gubernur dan kepala polisi di semua kecuali satu dari 34 provinsi Afghanistan dan akan bertindak untuk memecahkan masalah ekonomi negara itu.***