CEO Boeing dan Airbus Kompak Protes Peluncuran Jaringan 5G ke Menteri Pete Buttigieg, Bisa Ganggu Penerbangan

- 9 Januari 2022, 16:32 WIB
Boeing mengeluarkan buletin teknis berisi peringatan keselamatan penerbangan pada maskapai setelah dikeluarkan laporan kecelakaan Sriwijaya Air.*
Boeing mengeluarkan buletin teknis berisi peringatan keselamatan penerbangan pada maskapai setelah dikeluarkan laporan kecelakaan Sriwijaya Air.* /REUTERS/Paulo Whitaker/

Sebelum CEO Boeing dan Airbus melayangkan surat tersebut bersama-sama, pihaknya mengaku telah mempelajari dan coba memahami jaringan berkecepatan tinggi tersebut bersama industri penerbangan lainnya.

"Airbus dan Boeing bekerja sama dengan pemangku kepentingan industri kedirgantaraan lainnya di Amerika Serikat untuk memahami inisiatif 5G," ungkap surat tersebut.

Baca Juga: Penemuan Makam Kuno di Shanxi Berusia Sekitar 1500 Tahun, Berasal dari Dinasti Wei Utara

Dijelaskan juga sebagai contoh, jika Otoritas Transportasi AS meresmikan jaringan 5G pada tahun 2019 lalu pasti sekarang sudah ada sekitar 350.400 pesawat komersial terjadwal yang mengalami gangguan penerbangan.

"Jika Administrasi Penerbangan Federal telah menyetujuinya pada 2019, sekitar 345.000 pesawat penumpang dan 5.400 pesawat kargo akan menghadapi penundaan, pengalihan, atau pembatalan sejauh ini," ungkap surat tersebut.

Di sisi lain, pihak-pihak yang berada di bidang telekomunikasi yang mengadvokasi transisi ke teknologi 5G menuduh industri penerbangan bermain ketakutan dan memutarbalikkan fakta.

Baca Juga: Iran Dapat Kucuran Dana 90 Juta Dolar untuk Pemulihan Covid-19, Pengelolaannya Dipantau Penuh Bank Dunia

Meredith Attwell Baker, CEO CTIA, salah satu perusahaan industri jaringan telekomunikasi, mengatakan dalam sebuah pernyataan bulan lalu, dengan alasan bahwa keterlambatan dalam teknologi 5G akan menyebabkan kerusakan nyata.***

Halaman:

Editor: Jefry Agustinus Alexander B

Sumber: Yeni Safak


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x