Suntikan Vaksin Covid Asal China, Dinilai Efektif Atasi Varian Delta

- 1 Februari 2022, 13:14 WIB
Ilustrasi vial vaksin Covid-19 dan logo Sinopharm digambarkan di Beijing.
Ilustrasi vial vaksin Covid-19 dan logo Sinopharm digambarkan di Beijing. /Foto: REUTERS/DADO RUVIC/

PORTAL LEBAK - Dua vaksin Covid-19 yang paling banyak digunakan di China, yang dikembangkan oleh Sinovac dan Sinopharm, terbukti efektif melawan virus corona varian Delta.

Sebuah lembaga studi merilis hasil penelitiannya, berdasarkan data yang dikumpulkan dari banyak negara di dunia, diungkapkan hari Selasa, 01 Februari 2022.

Kedua vaksin tersebut 52 persen efektif melawan infeksi Delta dan 60 persen lainnya atas penyakit simtomatik, tulis para peneliti dalam makalah peer-review.

Baca Juga: Varian Omicron Menular 5 Kali Lebih Cepat dari Delta, Pemerintah Berharap Tidak Bikin Kewalahan

Meski, studi ini tidak menghasilkan data yang cukup, untuk memberikan pembacaan atas efektivitas dari dua vaksin secara terpisah atau berdasarkan kelompok usia.

Para peneliti dari otoritas pengendalian penyakit lokal dan dua universitas China menyatakan dalam sebuah makalah yang diterbitkan, di Annals of Internal Medicine.

Data itu didasarkan pada analisis lebih dari 100 infeksi dan lebih dari 10.000 kontak dekat mereka, selama wabah Delta, di provinsi Guangdong, Cina selatan, pada Mei dan Juni tahun 2021 lalu.

Baca Juga: Gejala Covid Varian Delta dan Masih Minimnya Kesadaran Prokes di Masyarakat Makin Bertambah Kasus Positif

Dilansir PortalLebak.com dari Reuters, vaksin tersebtu 78 persen efektif untuk pneumonia, dan 100 persen untuk Covid-19 yang berdampak parah atau kritis.

Di antara peserta yang divaksinasi lengkap, hanya enam orang berusia 60 tahun atau lebih, kata para penulis.

"Ini mendukung gagasan bahwa vaksin yang tidak aktif memang berdampak pada pencegahan infeksi Delta Covid-19," ujar Direktur jenderal Institut Vaksin Internasional nirlaba, Jerome Kim.

Baca Juga: Prilly Latuconsina Ikuti Gading Marten Sebagai Pemilik Persikota Tangerang, Berharap Tahun Depan Juara Liga 1

Kim menyatakan pembacaan itu mungkin dipengaruhi oleh perbedaan potensial antara subjek yang divaksinasi dan tidak divaksinasi.

Serta beragam risiko paparan virus karena data di dunia nyata umumnya tidak sebersih dari uji klinis.

China memiliki sejumlah kecil infeksi Covid dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia, karena strateginya menahan penularan apa pun sesegera mungkin.

Baca Juga: OGC Nice Singkirkan Juara Bertahan PSG di Piala Prancis Lewat Adu Penalti

Negara tirai bambu ini tidak memberikan jumlah total kasus berdasarkan varian virus corona yang ada selama ini.

Selain di China, kedua vaksin tersebut juga banyak digunakan di beberapa negara antara lain Indonesia, Brazil, dan Uni Emirat Arab.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x