Studi Tebaru: Belanda Gunakan Kekerasan Berlebihan, Saat Perang Kemerdekaan Indonesia

- 17 Februari 2022, 09:16 WIB
 Presiden Indonesia Joko Widodo dan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte berjalan selama pertemuan mereka di istana kepresidenan di Bogor, Indonesia, 7 Oktober 2019.
Presiden Indonesia Joko Widodo dan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte berjalan selama pertemuan mereka di istana kepresidenan di Bogor, Indonesia, 7 Oktober 2019. /Foto: REUTERS/WILLY KURNIAWAN/

 

PORTAL LEBAK - Sebuah tinjauan sejarah besar telah menemukan, bahwa militer Belanda terlibat dalam "penggunaan kekerasan ekstrim yang sistematis dan meluas" selama perjuangan kemerdekaan Indonesia tahun 1945-1949.

Meski demikian, atas tindakan militernya ini, pemerintah Belanda pada saat itu memaafkannya.

Temuan tinjauan oleh akademisi dan pakar dari kedua negara (Indonesia dan Belanda-Red) diterbitkan pada Rabu, 16 Februari 2022 malam.

Baca Juga: Presiden Jokowi Kenakan Pakaian Adat Lampung Saat Upacara Kemerdekaan RI ke 76 di 17 Agustus 2021

Temuan dan tijauan akademisi ini diungkap, sehari sebelum dijadwalkan untuk dirilis - ini dilakukan setelah kesimpulan utama mereka bocor ke organisasi berita di Belanda.

Dilansir PortalLebak.com dari Reuters, temuan akademis bahwa Belanda menggunakan kekuatan berlebihan, tidak mengejutkan.

Karena pada saat itu, pemerintah Belanda berusaha untuk mendapatkan kembali kendali atas bekas jajahannya di Indonesia.

Baca Juga: Target Pertumbuhan Ekonomi Dipatok Presiden Jokowi Hingga 5,9 Persen Tahun 2023

Apalagi saat periode segera setelah Perang Dunia Kedua berlangsung. Analisis akademik ini dinilai tidak mengejutkan, meski diteliti lebih dari 70 tahun kemudian.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x