Namun atas hasil ilmiah ini, pemerintah Belanda tidak pernah sepenuhnya mengakui ruang lingkup tanggung jawab dalam aksi militernya.
Sejauh ini, pemerintah Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, diperkirakan akan menanggapi hasil kajian akademis ini, pada hari Kamis, 17 Februari 2022.***