Putin secara konsisten menggambarkan para pemimpin Ukraina yang terpilih secara demokratis sebagai neo-Nazi yang bertekad melakukan genosida terhadap penutur bahasa Rusia di timur negara itu.
Lontaran pernyataan ini dinilai - sebuah garis yang dikecam Barat sebagai propaganda perang yang tidak berdasar.
Putin mengungkapkan negara-negara Barat ingin mengubah Rusia menjadi "negara ketergantungan yang lemah; melanggar integritas teritorialnya; untuk memotong-motong Rusia dengan cara yang sesuai untuk mereka".
Jika Barat berpikir bahwa Rusia akan runtuh atau mundur, "mereka tidak tahu sejarah kita atau orang-orang kita", kata Putin pada hari ke-21 perang.
Baca Juga: Kepala BNPB: MotoGP Mandalika 2022 Sukses, Penanganan Covid-19 Juga Seiring Sejalan Sukses
“Di balik pembicaraan munafik dan tindakan hari ini yang disebut kolektif Barat adalah tujuan geopolitik yang bermusuhan. Mereka hanya tidak menginginkan Rusia yang kuat dan berdaulat,” pungkasnya.
Dia mengatakan Rusia siap untuk membahas status netral Ukraina dalam pembicaraan:
"Pertanyaan prinsip untuk negara kami dan masa depannya - status netral Ukraina, demiliterisasi, dan denazifikasinya - kami siap dan kami siap untuk berdiskusi sebagai bagian dari negosiasi."
Baca Juga: Presiden Jokowi: Balapan MotoGP di Indonesia, Tak Kalah Dengan Negara-Negara Lain