Rusia Ultimatum: Menyerah atau Berakhir Mati, Tapi Ukraina Minta Pembicaraan Untuk Evakuasi Warga Mariupol

- 21 April 2022, 09:00 WIB
Pemandangan menunjukkan bangunan yang rusak dengan pabrik Azovstal Iron and Steel Works sebagai latar belakang, selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina 19 April 2022.
Pemandangan menunjukkan bangunan yang rusak dengan pabrik Azovstal Iron and Steel Works sebagai latar belakang, selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina 19 April 2022. /Foto: REUTERS/ALEXANDER ERMOCHENKO/

"Mereka yakni Azov (batalyon), militer, warga sipil, anak-anak, yang hidup dan yang terluka," paparnya.

Pejuang tetap bersembunyi di pabrik dan mengabaikan ultimatum Rusia untuk menyerah.

Baca Juga: Perang Ukraina Dibahas Saat Kebaktian Jumat Agung oleh Paus

David Arakhamia, negosiator kedua, melalui posting online menyatakan dia dan Podolyak terus berhubungan dengan pasukan Ukraina di kota itu.

"Hari ini, dalam percakapan dengan para pembela kota, sebuah proposal diajukan untuk mengadakan negosiasi langsung, di lokasi, tentang evakuasi garnisun militer kami," ujarnya.

"Bagi kami, kami siap untuk tiba untuk negosiasi semacam itu kapan saja segera setelah kami menerima konfirmasi dari pihak Rusia," tambah Arakhamia.

Baca Juga: Dua Gol Lautaro Martinez Bantu Inter Milan Capai Final Copa Italia dan Tenggelamkan AC Milan

Lebih sedikit warga sipil dari yang diharapkan bisa di evakuasi pada hari Rabu, menurut pihak berwenang.

Lebih dari lima juta orang Ukraina telah melarikan diri ke luar negeri sejak Rusia menginvasi pada 24 Februari, serangan terbesar di negara Eropa sejak 1945.

Sejauh ini, Rusia belum merebut kota-kota besar. Namun Ukraina menyatakan telah menahan serangan oleh ribuan tentara Rusia yang berusaha maju.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah