Rusia Ultimatum: Menyerah atau Berakhir Mati, Tapi Ukraina Minta Pembicaraan Untuk Evakuasi Warga Mariupol

- 21 April 2022, 09:00 WIB
Pemandangan menunjukkan bangunan yang rusak dengan pabrik Azovstal Iron and Steel Works sebagai latar belakang, selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina 19 April 2022.
Pemandangan menunjukkan bangunan yang rusak dengan pabrik Azovstal Iron and Steel Works sebagai latar belakang, selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina 19 April 2022. /Foto: REUTERS/ALEXANDER ERMOCHENKO/

Baca Juga: Presiden Jokowi: Indonesia Harus Bangun Kemandirian Industri Pertahanan Lewat Defend ID

Pertempuran yang disebut Kyiv sebagai Pertempuran Donbas, kampanye baru untuk merebut dua provinsi timur yang diklaim Moskow atas nama separatis.

Pasukan Rusia telah melakukan serangan terhadap lusinan fasilitas militer di Ukraina timur.

Rusia juga telah menembak jatuh sebuah helikopter Mi-8 Ukraina, di dekat desa Koroviy Yar, kata kementerian pertahanannya.

Baca Juga: Semakin Populer di Industri Perfilman, Jung Ho Yeon Bakal Bintangi film Hollywood Berjudul 'The Governesses'

Pada Rabu, Rusia menggelar uji peluncuran pertama rudal balistik antarbenua Sarmat, strategi baru dan lama ditunggu untuk persenjataan nuklirnya.

"Senjata yang benar-benar unik ini akan ... memberikan bahan pemikiran bagi mereka yang, dalam panasnya retorika agresif yang hiruk pikuk, mencoba mengancam negara kita," kata Presiden Vladimir Putin.

Rusia menyebut serangannya sebagai "operasi militer khusus" untuk demiliterisasi dan "denazifikasi" Ukraina. Kyiv dan sekutu Baratnya menolak itu sebagai dalih palsu.

Baca Juga: Miyeon Tampil Cantik pada Tiga Konsep Foto untuk Mini Album Berjudul 'MY'

Barat telah menanggapi dengan sejumlah sanksi. Amerika Serikat pada hari Rabu memberlakukan pembatasan pada lusinan orang dan entitas Rusia.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah