Svitlodarsk terletak 80km barat daya dari Sievirodonetsk. Lebih jauh ke barat di Slovyansk, salah satu kota Donbas terbesar yang masih di tangan Ukraina.
Sirene serangan udara meraung pada hari Selasa tetapi jalan-jalan masih sibuk, dengan pasar penuh, anak-anak mengendarai sepeda dan musisi jalanan bermain biola di supermarket.
Tiga bulan dalam perang yang beberapa ahli Barat prediksikan Rusia akan menang dalam beberapa hari, Moskow masih memiliki keuntungan terbatas untuk menunjukkan kerugian militer terburuk dalam beberapa dekade.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Cek Kembali Tanggul Jebol yang Sebabkan Banjir Rob di Semarang
Sementara sebagian besar Ukraina telah menderita kehancuran. Sekitar 6,5 juta orang telah melarikan diri ke luar negeri, ribuan yang tak terhitung jumlahnya telah terbunuh dan kota-kota telah menjadi puing-puing.
Perang juga memiliki konsekuensi internasional yang besar, termasuk meningkatnya kekurangan pangan dan melonjaknya harga.
Ini disebabkan sanksi terhadap Rusia dan rantai pasokan terganggu. Baik Ukraina maupun Rusia adalah pengekspor utama biji-bijian dan komoditas lainnya.
Baca Juga: Banjir 1 meter Rendam 11 Desa di Malinau Utara Kalimantan Utara
Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen menuduh Rusia menggunakan pasokan makanan sebagai senjata dengan dampak global.
Sebelumnya, dia telah menyerukan pembicaraan dengan Moskow untuk membuka ekspor gandum yang sekarang terjebak di Ukraina.