Pasukan Ukraina Bertahan di Kota Donbas, di Bawah Tembakan Senjata Berat Rusia

- 30 Mei 2022, 10:37 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengunjungi tempat pertempuran dengan pasukan Rusia selama invasi Rusia ke Ukraina, di wilayah Kharkiv, Ukraina 29 Mei 2022.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengunjungi tempat pertempuran dengan pasukan Rusia selama invasi Rusia ke Ukraina, di wilayah Kharkiv, Ukraina 29 Mei 2022. /Foto: via REUTERS/UKRAINIAN PRESIDENTIAL PRESS SER/

PORTAL LEBAK - Pasukan Ukraina mengalami serangan artileri berat pada hari Minggu, 29 Mei 2022.

Ini terjadi karena pasukan Rusia meningkatkan serangan mereka untuk merebut sebuah kota di wilayah timur Luhansk, Ukraina.

Menurut beberapa sumber, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy sekarang menjadi target utama Moskow.

Baca Juga: Pejuang Sukarelawan Militer Asal Korea Selatan yang Terluka Kembali dari Ukraina, Langsung Diseliki Polisi

Penembakan oleh pasukan Rusia yang terus-menerus telah menghancurkan semua infrastruktur penting di Sievierodonetsk, di Luhansk, kota terbesar yang masih dikuasai Ukraina.

Presiden Ukraina Zelenskiy, berjanji melakukan segalanya untuk menahan kemajuan pasukan Rusia.

"Sekitar 90 persen bangunan rusak. Lebih dari dua pertiga perumahan kota telah hancur total. Tidak ada telekomunikasi," kata Zelenskiy, seperti dilansir PortalLebak.com dari Reuters.

Baca Juga: Rusia Melancarkan Serangan Habis-habisan dan Kepung Pasukan Ukraina di Timur

"Menangkap Sievierodonetsk adalah tugas mendasar bagi penjajah ... Kami melakukan semua yang kami bisa untuk menahan kemajuan ini," tambahnya.

"Pembebasan" Donbas, yang mencakup wilayah Luhansk dan Donetsk, adalah "prioritas tanpa syarat" bagi Rusia.

Informasi ini dilansir oleh kantor berita RIA, mengutip Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov yang mengungkapkannya, pada hari Minggu.

Baca Juga: Perang Rusia Ukraina Picu Kenaikan Inflasi, Sri Mulyani Sebut Dunia Berencana Menaikan Suku Bunga

Dalam sebuah posting Facebook, pasukan Ukraina di Donbas mengatakan mereka telah bertahan sepanjang hari pada hari Minggu.

Pasukan Rusia menembaki 46 komunitas di wilayah Donetsk dan Luhansk, menewaskan sedikitnya tiga warga sipil, melukai dua lainnya atau menghancurkan atau merusak 62 bangunan sipil.

Pertempuran di Sievierodonetsk, yang terletak di tepi timur Sungai Donets Siverskyi, menjadi sorotan saat Rusia meraih kemenangan lambat tapi solid, di bagian negara yang dekat dengan perbatasan Rusia.

Baca Juga: Atap Tribun Penonton Ambruk, Pekerja Kontraktor Sirkuit Internasional Formula E Mulai Perbaiki

Setelah gagal merebut ibu kota Kyiv pada fase awal perang, Rusia berusaha untuk mengkonsolidasikan cengkeramannya di Donbas.

Padahal wilayah ini sebagian besar sudah dikendalikan oleh separatis yang didukung Moskow.

Rusia telah memusatkan daya tembak yang besar di daerah kecil - kontras dengan fase konflik sebelumnya ketika pasukannya sering tersebar tipis - memukul kota-kota dengan artileri dan serangan udara.

Baca Juga: Daftar Idola KPop Yang Saling Bersahabat di Seoul Jazz Festival 2022, Berikut Daftar Media Sosial Mereka

Sementara itu, pemerintah Ukraina mendesak Barat untuk menyediakan lebih banyak senjata jarak jauh untuk mengubah gelombang perang, yang sekarang memasuki bulan keempat.

Zelenskiy menyuarakan harapan bahwa senjata akan diberikan dan dia mengharapkan "kabar baik" dalam beberapa hari mendatang.

Para pejabat AS mengatakan sistem senjata semacam itu sedang dipertimbangkan secara aktif.

Baca Juga: Kapolri Pimpin Parade Kemenangan Sea Games Atlet Sepeda Indonesia, Giatkan Olahraga Bersepeda Tujuan Utama

Analis di Institut Studi Perang di Washington mengatakan Rusia masih belum berhasil mengepung Sievierodonetsk dan para pembela Ukraina telah menimbulkan "korban yang menakutkan" pada mereka.

Pihak Ukraina sendiri mengalami kerugian serius, baik warga sipil maupun kombatan, kata mereka dalam sebuah makalah pengarahan.

Fokus Rusia pada Sievierodonetsk telah menarik sumber daya dari medan pertempuran lain dan sebagai hasilnya mereka hanya membuat sedikit kemajuan di tempat lain, kata para analis.

Baca Juga: Eril Masih Hilang, Ulasan Google Map Sungai Aare Dipenuhi Kritik Netizen Indonesia

Seorang jurnalis Reuters di daerah itu mengatakan sebuah pabrik keramik hampir hancur total di pinggiran kota Bakhmut di Donetsk.

Kawasan yang membentang di jalan utama terakhir ke Sievierodonetsk dan hanya berjarak 10 km (6 mil) dari garis depan.

Wartawan itu mendengar seperti tembakan artileri dan pesawat Rusia menjatuhkan bom di dekat kota.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x