Chili Jatuhakan Sanksi ke Perusahaan Tambang, Setelah Muncul Sink Hole Raksasa yang Kian Membesar

- 17 Agustus 2022, 10:00 WIB
Sebuah sink hole atau lubang pembuangan yang terjadi pekan lalu, kini berukuran dua kali lipat, di zona penambangan dekat kota Tierra Amarilla, di Copiapo, Chili, 7 Agustus 2022.
Sebuah sink hole atau lubang pembuangan yang terjadi pekan lalu, kini berukuran dua kali lipat, di zona penambangan dekat kota Tierra Amarilla, di Copiapo, Chili, 7 Agustus 2022. /Foto: REUTERS/STRINGER/

PORTAL LEBAK - Regulator lingkungan Chili menyatakan telah memberi serangkaian tindakan sanksi terhadap tambang tembaga milik Lundin Mining Corp Kanada, Selasa 16 Agustus 2022.

Tindakan ini diambil setelah terjadi sink hole lubang pembuangan terbuka di dekat salah satu tambang perusahaan.

SMA Chili memerintahkan enam tindakan "mendesak dan sementara" sambil terus menyelidiki penyebab yang menghasilkan sink hole atau lubang pembuangan yang berdiameter 36,5 meter di Tierra Amarilla, sekitar 665 km utara Santiago.

Baca Juga: Lubang Misterius Sink Hole di Chili Tumbuh Makin Besar, Cukup Untuk Menelan Arc de Triomphe Prancis

"Setelah beberapa kunjungan inspeksi ke daerah tersebut, kami mendeteksi bahwa perusahaan tersebut melakukan ekstraksi material yang berlebihan," kata pengawas lingkungan Emmanuel Ibarra.

"Ini dapat menyebabkan peningkatan air singkapan yang belum dikendalikan secara memadai," tambahnya, seperti dikutip PortalLebak.com dari Reuters.

Menteri Pertambangan Marcela Hernando mengatakan pekan lalu bahwa pemerintah Chili akan berusaha untuk menerapkan sanksi keras.

Baca Juga: Penemuan 'Monster Kosmik' Berukuran Lebih Besar dari Lubang Hitam Supermasif, Bisa Telan Tata Surya Sekaligus

Ini diberikan kepada mereka yang bertanggung jawab atas lubang pembuangan, dengan alasan eksploitasi berlebihan dari deposit di dekatnya.

Langkah-langkah yang diumumkan Selasa termasuk studi stabilitas tanah, pemantauan tingkat di lubang air, analisis hidro-geokimia senyawa utama dan elemen jejak air tanah, dan studi yang mengevaluasi sistem drainase saat ini.

Regulator Chili juga meminta studi untuk memverifikasi apakah volume air yang diambil oleh tambang Ojos del Salado telah merusak akuifer di dekatnya.

Baca Juga: Amerika Serikat AS Uji Coba Rudal Tercanggih, Sebut Tes Sempat Tertunda Karena Ada Latihan Militer China

Perusahaan Kanada memiliki 80 persen dari properti, sedangkan 20 persen sisanya berada di tangan Sumitomo Metal Mining dan Sumitomo Corporation Jepang.

Perusahaan tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters yang dilansir oleh PortalLebak.com ini.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x