India akan Bahas Krisis Ketahanan Pangan dan Energi Saat Presidensi KTT G20 Tahun Depan

- 26 September 2022, 13:00 WIB
Sri Lanka hanya beri jatah BBM untuk 5 layanan penting.
Sri Lanka hanya beri jatah BBM untuk 5 layanan penting. / Reuters/Dinuka Liyanawatte/REUTERS

PORTAL LEBAK - Jelang penyerahan presidensi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tahun 2023 dari Indonesia, India menyatakan akan fokus pada tantangan global yang tercipta akibat krisis perang Rusia dan Ukraina.

Pernyataan ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri India, Subrahmanyam Jaishankar, dalam memaparkan rencana negara itu saat nanti memimpin KTT G20 2023.

Pihaknya telah menjaring isu-isu prioritas yang akan dibahas dalam KTT G20 tahun depan, selain persoalan pembengkakan utang di negara-negara ekonomi lemah dan ekspansi ekonomi, India juga akan mengangkat masalah ketahanan pangan dan energi.

Baca Juga: Jenderal Amerika: Rusia Kalah Dibeberapa Pertempuran di Ukraina, Tidak Jelas Bagaimana Sikapnya

Bersamaan dengan keprihatinan atas invasi militer Rusia di Ukraina, India menempatkan diri pada negara-negara terdampak perang Rusia-Ukraina, memperjuangkan kestabilan harga dan pemenuhan kebutuhan makanan, bahan bakar, dan pupuk.

"Kami berada di pihak mereka yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan bahkan ketika mereka menatap meningkatnya biaya makanan, bahan bakar dan pupuk," kata Menlu Jaishankar, dikutip PortalLebak.com dari AP News, 26 September 2022.

Seperti yang kita tahu krisis perang Rusia-Ukraina sangat dirasakan langsung oleh masyarakat Sri Lanka. Harga minyak dan gas yang melambung tinggi membuat negara tersebut tak mampu lagi memenuhi kebutuhan masyarakatnya.

Baca Juga: Menlu Jaishankar Tegaskan India Konsisten Pada Sikap Netral dalam Krisis Perang Rusia Ukraina, Ini Alasannya

Jaishankar berulang kali mengatakan kelangkaan dan mahalnya ketiga bahan pokok tadi adalah pokok penting dari tantangan dunia yang harus dibahas tahun depan bersama anggota G20.

Posisi India sama sekali tidak menjadi pendukung antara Rusia atau Ukraina tetapi tetap mengharapkan terciptanya perdamaian.

"Ketika konflik Ukraina terus berkecamuk, kami sering ditanya di pihak siapa kami berada. Dan jawaban kami, setiap kali, lurus dan jujur, ”kata Jaishankar. "India berada di pihak perdamaian dan akan tetap teguh di sana," ujar Jaishankar.

Baca Juga: Gletser Gunung di Patagonia Chili Runtuh, Akibat Perubahan Iklim dan Suhu Tinggi

Di saat simpati dunia tertuju kepada Ukraina, India tetap pada prinsipnya sebagai jembatan untuk beberapa masalah serius di beberapa negara.

Jaishankar mengambil contoh sikap India memberikan bantuan kepada negara tetangganya seperti Afghanistan, Sri Lanka, serta Myanmar meski sedang menghadapi masalah serius.***

Editor: Jefry Agustinus Alexander B

Sumber: AP News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x